Cerita Kriminal
Pandemi Bikin Hidup Masih Susah, Tukang Becak Sampai Bunuh Rekan Kerja Perkara Uang Tak Seberapa
Alun-alun Trenggalek, di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi saksi bisu terjadinya pembunuhan yang dilakukan seorang tukang becak pada rekannya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Hidup di masa pandemi Covid-19 yang membuatnya semuanya makin susah membuat emosi orang cepat naik pitam bila menyangkut masalah uang.
Mungkin itu yang dialami seorang tukang becak hingga dia tega membunuh rekan kerjanya hanya karena perkara uang yang jumlahnya mungkin tak seberapa bila dibandingkan dengan seharga nyawa.
Namun semuanya telah terjadi.
Alun-alun Trenggalek, di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi saksi bisu terjadinya pembunuhan yang dilakukan seorang tukang becak pada sesama rekan kerjanya.
Dilansir Surya.co.id, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada hari ini Kamis (1/7/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pelaku diketahui berinisial TG, sedangkan korbannya yakni TKR.
Baca juga: Temukan Mayat Wanita di Dapur Rumah, Istri Terkejut Ternyata yang Bunuh Suaminya
Keduanya sebenarnya adalah sesama tukang becak yang biasa mangkal di sekitar alun-alun Kabupaten Trenggalek.
Namun, hanya masalah uang membuat pertemanan mereka rusak bahkan berujung hilangnya nyawa.
Ya, penganiayaan yang berujung pembunuhan itu diduga dipicu karena rebutan uang.
Budiono, sesama tukang becak yang biasa mangkal di tempat yang sama, mengatakan, kejadian itu dipicu karena berebut uang.
Baca juga: Istri Temukan Mayat Wanita di Dapur Rumah, Syok Ternyata Suaminya Habis Bunuh PSK
Baca juga: Bertengkar di Depan Anak, Ini Detik-detik Suami Bunuh Istri Sedang Hamil Lalu Dikubur di Septic Tank
Baca juga: Kisah Cinta Sesama Jenis di balik Aksi Sadis Pelaku Bunuh Rian di Hotel Lalu Jasadnya Dibakar
“Tadi itu sepertinya masalah uang.
Korban diberi uang oleh orang.
Terus satunya tidak diberi, tidak dibagiin. Jadinya dia kesal,” kata Budiono, di dekat lokasi kejadian.
Menurut Budiono, pelaku memang gampang emosi bila menyangkut perkara uang.
Budiono juga mengaku pernah dikesali oleh pelaku gara-gara masalah yang mirip yakni karena uang.
“Saya pernah dikasih uang sama adik saya sendiri. Kemudian dia tidak saya bagiin. Dia kemudian kesal sama saya,” akunya.

Setelah cek-cok tak berujung, keduanya pun sempat mencoba saling serang.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan mengatakan, korban dan pelaku sempat saling serang menggunakan senjata tajam.
Pelaku mengeluarkan sabit yang biasa ia taruh di becaknya.
Sementara korban memegang gunting.
“Korban sempat mau melawan dengan cara menusuk pakai gunting, tapi pelaku terlebih dulu membacok korban,” terang Tatar.
Sabetan sabit itu pun mengenai leher korban hingga terluka parah dan akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Tatar mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembacokan.
Beberapa barang bukti juga telah diamankan. Antara lain sabit dan gunting yang dipakai dalam pertikaian itu.

Aksi pembunuhan di sekitar alun-alun Trenggalek itu sempat membuat heboh warga yang kebetulan melintas dan berada di alun-alun.
Sebelum polisi datang, warga mengamankan pelaku yang saat itu sudah tak berdaya.
Anggota Satreskrim Polres Trenggalek kemudian menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat olah TKP dilakukan, korban dalam kondisi tergeletak di pinggir jalan dekat becaknya.
Darah akibat sabetan benda tajam yang diduga berupa sabit berkucur di sekitar tubuhnya.
TKR yang menggunakan baju baju garis-garis warna hitam-kuning itu tengkurap dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Langsung kami amankan di lokasi kejadian,” kata Tatar.
Baca juga: Nenek Dimabuk Cinta dan Narkoba, Sampai Nekat Curi Motor Demi Beli Sabu dan Traktir Pacar
Baca juga: Ayah Sudah Nikah 3 Kali Masih Tak Puas, Anak Tiri Ikut Dirudapaksa hingga Melahirkan di Usia Muda
Tatar mengaku saat ini masih mendalami motif pelaku hingga tega membacok rekannya yang berinisial TKR.
Terlebih, pelaku dan korban adalah teman sesama tukang becak yang biasa mangkal di tempat yang sama, yakni di sisi utara Alun-alun Trenggalek.
Berdasarkan permeriksaan sementara, Tatar juga membenarkan bahwa aksi keji itu disulut oleh cekcok antarkeduanya.
Bahkan, masih berdasarkan pemeriksaan awal polisi, kedua tukang becak itu sudah sering saling jengkel yang disebabkan oleh beberapa hal.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini yang membuat penghasilan mereka sebagai tukang becak kian menipis.
“Ada yang karena rebutan penumpang. Ada juga yang karena rebutan uang kalau ada orang yang ngasih uang. Bermacam-macam. Dan kejadian ini akumulasi dari kejengkelan-kejengkela yang terjadi berkali-kali,” tutur Tatar.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kronologi Tukang Becak Tewas Dibacok di Alun-alun Trenggalek Dipicu Rebutan Rejeki Tak Terduga