Sisi Lain Metropolitan

Sulap Bus Mercy Antik Jadi Foodtruck, Mie Aceh Kring Kring Beri Kopi Gratis Buat yang Sudah Vaksin

Kedai mie Aceh di Tebet, Jakarta Selatan, ini menawarkan kopi gratis bagi masyarakat yang sudah divaksin.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Kedai Mie Aceh Kring-kring membagikan kopi gratis khas Aceh bagi masyarakat yang sudah divaksin sejak Rabu (30/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Ikut  mendorong suksesnya program vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah, Kedai Mie Aceh di Tebet, Jakarta Selatan, ini menawarkan kopi gratis bagi masyarakat yang sudah divaksin.

Kedai Mie Aceh bernama Mie Aceh Kring Kring memberikan cuma-cuma segelas kopi khas Aceh.

Uniknya, kopi saring ini disuguhkan lewat bus Mercedez Benz antik keluaran tahun 1984.

Syaratnya, pengunjung hanya menunjukkan bukti bahwa telah divaksin Covid-19.

Pemilik kedai, Hanif Cordova (42), menyadari pentingnya divaksin di tengah situasi darurat pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Supaya kita makin sadar akan divaksin di kondisi sekarang ini," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Jumat (2/7/2021).

Kedai Aceh Kring-Kring juga mengikuti imbauan pemerintah untuk menutup layanan dine in mulai Sabtu (3/7/2021) besok.

Baca juga: Kejar Target dari Presiden Joko Widodo, Kapolri: 1 Juta Orang Suntik Vaksin Covid-19 di Juli 2021

"Kami total take away untuk mendukung arahan pemerintah. Mudah-mudahan kondisinya segera pulih kembali," pungkasnya.

Kisah Bus Mercy jadi dapur mie aceh

Meski sudah uzur, bus Mercy yang terparkir tiap sore di depan gerbang Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan berjasa membantu roda perekonomian Hanif Cordova (42) agar terus berputar.

Dari dalam kendaraan bongsor berkelir jingga itu, kelezatan mie Aceh racikannya dimasak.

Menjelang senja, pengunjung pun ramai menyantap kuliner kaya rempah sembari menyeruput segelas teh tarik panas.

Sebagai alat transportasi, bus type Mercedes Benz 508 D Tahun 1984 milik Hanif tinggal kenangan. 

Di Kota Megapolitan Jakarta, bus gaek itu hanya bisa mengenang masa kejayaannya di hadapan bus-bus megah semisal bus TransJakarta buatan Swedia dan Cina.

Namun, di tangan Hanif, bus itu serasa memiliki peran lagi di masyarakat. Bukan bagi penumpang, tetapi bagi para pengunjung.

Ia menyulap bagian dalam bus Mercy itu menjadi sebuah dapur khusus masakan Aceh.

Hanif ingin menampilkan konsep yang menarik dan unik dalam usaha kulinernya yang dimulai sejak tahun 2018 itu.

Mantan staf ahli politikus ternama yang bekerja selama 14 tahun tersebut memutuskan mulai merintis usaha kuliner dengan konsep foodtruck.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pantau Vaksin 10 Ribu Pekerja Media di Gedung Kompas Grameda

"Saya melihat kalau saya masih menjual dengan konsep toko atau warung, tidak akan menarik," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (22/12/2020).

Konsep foodtruck ternyata cocok dipadukan dengan konsep rex, sebutan orang Aceh yang suka menyantap di ruangan terbuka.

Ia membeli bus tersebut pada tahun 2018 dari seorang petinggi Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).

Kala itu, bus mercy tersebut sudah disimpan di dalam gudang.

"Ketika saya beli, bus itu posisinya sudah disimpan di gudang. Mesinnya masih hidup. Warna dasarnya putih. Saya modifikasi lagi," lanjutnya.

Modifikasi bus

Hanif membutuhkan dana tak sedikit untuk memodifikasi bus itu. Sekira Rp 100 juta dikeluarkan dari dalam koceknya.

Ia mencat ulang busnya menjadi warna oren agar terlihat mencolok. Bagian dinding bagian samping dan belakang dipotong agar juru masak merasa leluasa.

Bagian atapnya juga ditinggikan sehingga karyawan bisa nyaman ketika memasak.

Di dalam bus itu terdapat dua buah kompor, alat pemanggang, kulkas, freezer, rak-rak berisi piring dan peralatan masak.

"Untuk tempat membuat minuman seperti kopi saring khas Aceh berada di luar," ucapnya.

Ketika mulai buka, bus itu dikeluarkan dari dalam Balai Sudirman. Bus akan dimasukkan kembali bila hendak tutup.

Baca juga: Antusias Ikut Vaksinasi Massal di Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Antrean Meluber Sampai ke Jalanan

Mobilitas bus hanya sebatas itu saja. Dalam sebulan, Hanif hanya mengisi bahan bakar jenis solar sebanyak 10 liter.

Kuliner Kaya Rempah Khas Aceh

Hanif memang menyuguhkan sajian kuliner khas kampung halamannya asal Serambi Mekah alias Aceh.

Mulai dari nasi goreng, mie, martabak dan roti canai. Pilihan minumannya juga khas.

Antara lain, kopi saring, teh tarik dan es timun.

Harganya pun cukup terjangkau.

Dalam meracik resep, ia belajar dengan pamannya yang sudah berjualan mie aceh selama 30 tahun.

Akan tetapi, Hanif tidak sepenuhnya meniru resep pamannya.

"Ada beberapa perbedaan untuk rasanya. Saya menyesuaikan rasa dengan lidah Jakarta. Kalau di Aceh rasa rempahnya lebih kuat," tambahnya.

Hanif berani bermain dengan rempah untuk mengolah masakan khas Aceh. Sekitar 30 jenis bahan dasar digunakan. Antara lain, cengkeh, kapulaga, sereh, jahe dan cabai kering.

Menyantap mie aceh di tengah cuaca tak menentu saat akhir tahun rasanya pas sekali sebagai penghangat tubuh. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved