Euro 2020

Timnas Inggris Dituding Dibantu UEFA untuk Mencapai Final Euro 2020

Jelang laga tersebut, La Gazetta dello Sport dan sejumlah media Italia mengeklaim ada konspirasi yang dilakukan UEFA agar Inggris lolos ke final

Editor: Muhammad Zulfikar
Alberto PIZZOLI / POOL / AFP
Para pemain Inggris merayakan gol kedua mereka saat pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Ukraina dan Inggris di Stadion Olimpiade di Roma pada 3 Juli 2021/hasil akhir Ukraina vs Inggris di Perempat final Euro 2021, Dwigol Harry Kane, Harry Maguire dan Jordan Henderson bawa tiga singa menang 0-4 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Timnas Inggris akan berhadapan dengan timnas Italia di final Euro 2020.

Duel itu akan tersaji di Stadion Wembley, London, Minggu (11/7/2021) waktu setempat atau Senin pukul 02.00 WIB.

Jelang laga tersebut, La Gazetta dello Sport dan sejumlah media Italia mengeklaim ada konspirasi yang dilakukan UEFA agar Inggris lolos ke partai puncak Piala Eropa 2020.

Mereka menuding keberhasilan The Three Lions menekuk timnas Denmark dalam laga semifinal yang berlangsung di Stadion Wembley, Kamis (8/7/2021), merupakan hadiah dari UEFA untuk Boris Johnson yang mendukung penolakan European Super league (ESL).

Beberapa waktu lalu, enam klub elite Inggris: Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur sempat memberontak dengan bergabung ke Liga Super Eropa.

Mereka berencana untuk melepaskan diri dari Liga Champions untuk membentuk kompetisi baru.

Liga tersebut terdiri dari enam anggota permanen Inggris, serta tiga tim dari Spanyol dan Italia untuk membuat kompetisi 12 tim yang akan memasukkan tim kualifikasi tahunan.

Namun, rencana itu mendapatkan penolakan keras dari Boris Johnson dan para pejabat Inggris yang mendukung UEFA.

Akibat hal tersebut, 6 klub Inggris tadi sepakat untuk mundur dari liga tandingan UEFA itu.

"Dalam turnamen EURO 2020 yang diselenggarakan dan diatur untuk Inggris, tidak mengherankan ada penalti yang sangat murah hati untuk meluncurkan tim Gareth Southgate menuju final pertama mereka setelah 55 tahun," tulis La Gazzetta dello Sport, seperti dikutip dari The Sun.

"Bagi Inggris ini adalah turnamen kandang, tetapi mereka harus bermain melawan Italia dan mereka khawatir."

"Roberto Mancini harus memperhitungkan dua hal: konsistensi lawan dan angin politik yang berembus."

"Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tercatat dalam sejarah sebagai orang yang menyelamatkan sepak bola Eropa."

"Sebuah balasan (dari UEFA) akan logis."

"Kita mungkin berpikir buruk, kita mungkin berdosa, tetapi lebih baik daripada menjadi bodoh," lanjut tulisan dari La Gazzetta dello Sport.

Baca juga: Jelang Jadwal Final Euro 2020 Italia vs Inggris, Antonio Conte Bocorkan Kelemahan Three Lions

Baca juga: Antonio Conte Beberkan Kelemahan Inggris dan Sebut Italia Menang Pengalaman di Final Euro 2020

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved