Idul Adha 2021
Besok Lebaran Haji, Simak Aturan Pelaksanaan Malam Takbiran Idul Adha pada Masa PPKM Darurat
Berikut aturan pelaksanaan malam takbiran Idul Adha 2021 pada masa PPKM Darurat.
TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut aturan pelaksanaan malam takbiran Idul Adha 2021 pada masa PPKM Darurat.
Pemerintah mengeluarkan aturan atau ketentuan malam takbiran dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 selama perayaan Idul Adha 1442 Hijriah.
Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 16 Ttahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Malam Takbiran, Shalat Idul Adha, dan Pelaksanaan Kurban.
TONTON JUGA:
Di Indonesia, ada tradisi takbiran keliling maupun takbiran bersama di masjid.
Akan tetapi, selama pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, takbir keliling akan ditiadakan.
Ketentuan juga lebih ketat di wilayah berzona merah.
Baca juga: Catat Ketentuan Lengkap Libur Idul Adha 2021, Berlaku hingga 25 Juli 2021
Ketentuan Malam Takbiran Idul Adha 2021
Berikut ketentuan malam takbiran Idul Adha 2021 selama pandemi Covid-19:
1. Jemaah malam takbiran wjib dalam kondisi sehat dengan suhu badan di bawah 37 derajat Celcius
Baca juga: Besok Lebaran Haji, Simak Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Sendirian atau Berjamaah
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 1442 H Bahasa Indonesia dan Inggirs, Cocok Jadi Status di Medsos
2. Malam takbiran hanya boleh diikuti oleh jemaah dengan usia 18-59 tahun
3. Malam takbiran hanya dapat diselenggarakan di masjid/mushalla di daerah berzona hijau dan kuning berdasarkan status zona risiko penyebaran Covid-19
4. Masjid/mushalla yang menyelenggaran malam takbiran wajib menyediakan alat pengukur suhu tubuh (thermogun), hand sanitizer, sarana mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, masker medis, menerapkan pembatasan jarak dan memastikan tidak ada kerumunan, serta melakukan disinfeksi di tempat penyelenggaraan sebelum dan setelah penyelenggaraan malam takbiran
5. Malam takbiran hanya dapat diikuti oleh jemaah masjid/mushalla dari warga setempat dengan ketentuan maksimal 10 persen dari kapasitas ruangan, dengan pengaturan bergantian maksimal 5 jemaah
6. Takbir keliling, baik dengan arak-arakan berjalan kaki maupun dengan arak-arakan kendaraan, DILARANG dilaksanakan di semua zona risiko penyebaran Covid-19