Sisi Lain Metropolitan
Penghasilan Merosot Imbas PPKM di Jakarta, Warkop Hendrik Sepi Pembeli hingga Jarang Cuci Panci
Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang, Hendrik (30) , pemilik warung kopi keluhkan sepinya pembeli.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
"Ya biasanya kalau jam makan siang laris sama pegawai Puskesmas aja karena dekat kan," sambungnya.
Sayangnya, sejak pandemi melanda warkopnya mulai kehilangan pembeli secara satu persatu.
Baca juga: Ketahui Cara Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Tandanya Pasien Isoman Dinyatakan Sembuh
Tanpa menyerah, ia terus mengembangkan usaha dengan semangat yang menggebu.
Langkah pertama yang diambilnya dengan mendaftarkan usaha ke aplikasi online.
Sehingga pembelinya bisa memesan via aplikasi ketika takut untuk keluar rumah.
Sebulan pertama, ia mengaku masih sepi pesanan atau orderan via aplikasi.
Nama warkopnya belum banyak dikenal orang dan saingan warkop lainnya diakui Hendrik juga banyak.
TONTON JUGA
Namun akhirnya berbuah manis pada bulan kedua, pesanan via aplikasi mulai berdatangan dan ia bisa bertahan di awal-awal pandemi.
"Ya alhamdulillah di awal pandemi masih ada aja yang beli."
"Modal masih bisa diputarlah istilahnya. Pesanan mi juga masih ada. Tiap hari masih masak mi," ungkapnya.
Lambat laun, daya beli semakin menurun seiring lonjakan kasus covid dan banyak pekerja yang PHK.
Anak-anak muda yang biasa nongkrong di warungnya semakin berkurang.
Baca juga: Tolak Gabung Persija Demi Perkuat Tim Spanyol, Pemain Muda Indonesia Ini Sudah Berkelana di Eropa
"Ya mungkin mereka juga mau ke sini uangnya nggak ada."
"Ya ketimbang ke sini mending ngopi di rumah aja kan. Mulai sepi makin ke sini," ucapnya.