Di Balik Viral Ambulans Dihalangi Sedan di Pamulang, Ada Pasien Kritis yang Tak Tertolong
Cerita di balik viralnya video ambulans yang dihalangi sedan di Pamulang, ternyata ada nyawa yang tidak tertolong
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Di balilk viralnya video ambulans yang dihalangi mobil sedan, ternyata ada nyawa pasien yang tidak tertolong.
Pada Jumat (30/7/2021) siang, video mobil ambulans yang diduga dihalangi mobil sedan viral di media sosial, usai diunggah akun @tangselmomen.
Viral Sedang halangi Ambulans
Pada video berdurasi 19 detik itu terlihat kernet ambulans merekam pengendara sedan yang melaju di depannya yang enggan menepi.
Padahal ambulans sedang melaju kencang dan darurat di lajur kanan jalan.
Suara sirine dan klakson yang beberapa kali dibunyikan sopir ambulans tidak langsung membuat si pengemudi sedan memberi jalan.
Dari penampakan pada video, terlihat situasi malam hari, dan lokasi diperkirakan dekat kawasan Simpang Gaplek, Pamulang, Tangsel.
Si awak ambulans yang merekam mobil sedan itu sampai emosi dan berteriak akan mmeviralkannya di televisi (TV).
"Woy gua viralin lu, viralin lu, masuk di TV," teriak kernet ambulans yang belakangan diketahui bernama Bagus Sajiwo (20).
Baca juga: Kisah Christina Paskibraka Sulbar Gagal Berangkat Kibarkan Bendera Pusaka di Istana karena Covid-19
Baca juga: Kakak Adhisty Zara Komentari Video Adiknya Ciuman dengan Niko Al Hakim: Sorry Bukan Mulut Gue Lemes
Penuturan Kernet
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Bagus bersedia memberi keterangan tentang kejadian yang menjadi pengalaman berharga bagi dirinya itu.
Bagus mengungkapkan, saat itu kejadian pada Selasa (27/7/2021) malam, alias tiga hari lalu setelah viral di media sosial.
Lokasi pasti kejadian dugaan penghalang-halangan oleh sedan itu di jalan kawasan Ciputat menuju Pamulang.
"Kejadian itu tiga hari lalu. Itu di daerah Ciputat," kata Bagus Jumat (30/7/2021) malam.

Bagus saat itu bersama sopir ambulans bernama Enza melaju cepat dari Kota Tangerang menuju Perumahan Kemang Raya Residence, di Sawangan, Depok, karena mendapat panggilan dengan petunjuk bahwa pasien yang akan dijemput dalam kondisi kritis.