Antisipasi Virus Corona di DKI
Tracing Dua Harimau Sumatra Positif Covid-19, Petugas Taman Margasatwa Ragunan Negatif
Dua harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta Selatan sempat positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dua harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta Selatan sempat positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Alhasil, seluruh perawat atau petugas di sana melakukan pelacakan terhadap virus tersebut.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, mengatakan para petugas di sana negatif Covid-19.
"Kami sudah melakukan tracing kepada perawat dan petugas saat satwa sakit, tidak ada yang terpapar Covid-19 sehingga kami masih menelusuri penyebabnya," kata Suzi, kepada Wartawan, Minggu (1/8/2021).
Suzi nenuturkan, belum ada penelitian yang membuktikan hewan dapat menularkan virusnya kepada manusia.
"Belum ada studi yang menunjukkan eksudat satwa yang terinfeksi Covid-19 mengandung virus aktif," jelas Suzi.
Baca juga: Sempat Terpapar Covid-19, Dua Harimau Sumatra di Ragunan Sudah Sehat
Diketahui, Berawal sejak 9 Juli 2021, satu harimau Sumatra bernama Tino berusia 9 tahun mengalami sesak nafas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan.
"Setelah dua hari, satu harimau Sumatra lainnya bernama Hari yang berusia 12 tahun kondisi kesehatannya juga menurun dengan menunjukkan gejala klinis yang sama dengan Tino," kata Suzi.
Baca juga: 2 Warganya Tak Bisa Isolasi ke Wisma Atlet, Anies: Petugas Swab Paling Berani Sedunia Turun Tangan
Pada 14 Juli, mereka melakukan pengambilan sampel dengan di-swab.
Kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor.
"Hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan kedua satwa tersebut terpapar Covid-19," ucap Suzi.
Suzi menyebut, sejak mengidap gejala tersebut kedua satwa segera diberi pengobatan.
Seperti pemberian antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari.
"Dalam waktu sepuluh sampai dua belas hari pengobatan, kondisi kedua satwa berangsur membaik dan pulih," tutup Suzi.
Canda Anies Harimau 'Warga' Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah menjeguk dua harimau tersebut, di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan pada Minggu (1/8/2021) siang.
Dalam akun Instagramnya @aniesbaswedan, mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan ini memberi pernyataan yang mengundang tawa.
Baca juga: Dua Harimau Hari & Tino Terpapar Covid-19, Anies Tunjukkan Hasil Swab: Mereka Harus Isolasi Mandiri
Sebab, Anies menyebut Hari dan Tino seolah warga DKI Jakarta. Padahal dua harimau tersebut bukan manusia yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Dua warga DKI, Hari dan Tino terpapar Covid-19. Tidak ada pilihan. Mereka harus isolasi," ucap Anies, dalam akun Instagramnya, hari ini.
"Diputuskan untuk isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Pasokan makanan dan obat dicukupi selama isolasi dan proses penyembuhan," lanjut Anies.
Anies juga menilai harimau tersebut sebagai pasien Covid-19.
"Kemarin, sesudah berkeliling ke enam lokasi vaksinasi di Jakarta, menyempatkan diri mampir ke Ragunan untuk menengok pasien Covid yang cukup unik ini," tutur dia, masih dalam laman Instagramnya.
"Sekitar tiga minggu lalu, perawat satwa di Ragunan memperhatikan bahwa Hari dan Tino tampak sakit dan bergejala seperti COVID, yaitu flu, lemas, dan sesak napas.
Menurut Anies, kasus hewan terpapar Covid-19 tidak unik lantaran telah terjadi sebelumnya di beberapa negara.
"Kasus satwa terkena COVID-19, terutama harimau dan singa, tidaklah unik. Banyak kasus serupa di berbagai negara lain. Tentu perawatan satwa terkena Covid-19 ini tidak sama dengan manusia," jelas dia.
Baca juga: Nagita Slavina Nangis Rafathar Positif Covid-19, Raffi Ahmad Bersyukur Keluarga Sembuh: Sebulan Lalu
"Hari dan Tino tidak bisa dikirim untuk isolasi ke Wisma Atlet, tapi harus melakukan isoman dan dirawat serta dimonitor dengan ketat oleh para dokter hewan terbaik di Ragunan," sambungnya.
Meski begitu, Anies bersyukur kedua harimau Sumatra tersebut telah pulih dan nafsu makannya kembali.
Tapi lagi-lagi Anies mengundang canda karena mengatakan Hari dan Tino tak perlu buru-buru bekerja dari kantor atau work from office (WFO) di Ragunan.
"Karena Jakarta masih berada dalam situasi PPKM Level 4, TMR belum bisa dibuka untuk publik. Jadi, Hari dan Tino tidak harus buru-buru kembali WFO dan punya waktu untuk menyehatkan diri sepenuhnya," ujar dia.