Persija Jakarta

Dikenal Raja Sundulan di Persija, Bambang Pamungkas Bocorkan Tipsnya: Bukan Sekadar Lompatan Tinggi

Semasa masih aktif bermain, mantan bomber Persija Jakarta, Bambang Pamungkas dikenal sebagai penyerang yang merupakan raja sundulan.

Editor: Elga H Putra
Istimewa/Media Persija
Penyerang senior Persija Jakarta, Bambang Pamungkas saat dipercaya tampil menghadapi Ceres Negros di pertandingan ketiga Piala AFC 2019 di Stadion Panaad Park, Bocolod, Filipina, pada Rabu (3/4/2019) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Semasa masih aktif bermain, mantan bomber Persija Jakarta, Bambang Pamungkas dikenal sebagai penyerang yang merupakan raja sundulan.

Meski postur tubuhnya yang terlalu tinggi, kepiawaian Bambang Pamungkas dalam urusan duel udara tak perlu diragukan.

Sudah begitu banyak gol yang berhasil dihasilkan oleh pemain asal Salatiga, Jawa Tengah itu yang berasal dari tandukan kepalanya.

Baik saat membela klub ataupun berseragam tim nasional.

Pria yang identik dengan nomor 20 ini pun membagikan tips bagaimana dia bisa ciamik saat berduel bola udara.

Bambang Pamungkas menyebut bahwa untuk memenangi duel udara bukan sekadar mengandalkan lompatan yang tinggi.

"Begini, sedikit berbagi tips ya, bahwa memang untuk menang duel udara itu tidak bergantung seberapa tinggi melompat," kata Bambang Pamungkas dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Persija Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Menurut Bambang Pamungkas, yang lebih penting ketika berduel udara yaitu waktu kapan ketika harus melompat ketimbang sejauh mana lompatan yang dilakukan.

Baca juga: Cerita Bambang Pamungkas Awal Gabung Persija, Minta Syarat Terkesan Songong tapi Mampu jadi Top Skor

"Kadang-kadang ada orang yang lompatnya tinggi tapi karena lompatnya terburu-buru sehingga ketika bola sampai dia sudah turun," terang pemain yang karib disapa Bepe ini.

Diakui Bepe, bukan perkara gampang menentukan waktu yang tepat untuk menyambut bola di udara.

"Yang paling susah adalah mencari waktu yang tepat kapan kita harus melompat.

Ketika bola sampai pas di atas kita pas sampai di titik tertinggi melompat, kesannya yang lain sudah turun kita masih di situ (di atas).

Sehingga ada orang yang merasa badannya tinggi dia melompat duluan, padahal ketika bola sampai dia sudah turun," beber Bambang Pamungkas.

Presiden Persija Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas saat menjadi bintang tamu di Youtube Persija Jakarta.
Presiden Persija Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas saat menjadi bintang tamu di Youtube Persija Jakarta. (Youtube Persija Jakarta)

Cerita Awal Bambang Pamungkas Gabung ke Persija

Dalam kesempatan yang sama, Bambang Pamungkas yang menjadi narasumber bersama Presiden Persija Jakarta Mohammad Prapanca di youtube Persija Jakarta menceritakan awal dirinya bisa bergabung dengan Macan Kemayoran.

Bepe, sbergabung dengan Macan Kemayoran di musim 1999-2000.

Saat awal karirnya di sepak bola, siapa sangka bahwa ternyata Persija Jakarta sebenarnya bukan tujuan utama Bepe muda.

Hal itu dibeberkan oleh mantan pemain yang lekat dengan nomor 20 itu saat berbincang di akun Youtube Persija Jakarta.

Dikatakan Bepe, saat itu dirinya yang masih begitu muda sadar bahwa saat itu Persija Jakarta merupakan tim dengan sejumlah bintang nasional.

Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas (kedua kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan seremoni perpisahan usai laga Persija melawan Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019) malam. Laga tersebut merupakan laga resmi terakhir Bepe bersama Persija Jakarta setelah ia mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola profesional. Dalam laga ini, Persija Jakarta harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 1-2.
Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas (kedua kiri) didampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan seremoni perpisahan usai laga Persija melawan Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019) malam. Laga tersebut merupakan laga resmi terakhir Bepe bersama Persija Jakarta setelah ia mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola profesional. Dalam laga ini, Persija Jakarta harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 1-2. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Ketika gue beralih ke (karir) pro tahun 1998-1999, Persija strikernya empat pemain nasional semua, ada Widodo C Putro, Miro Baldo Bento, Rochy Putiray dan Joko Susilo," kata Bepe dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Persija Jakarta, Selasa (3/8/2021).

"Jadi enggak ada pemikiran main di Persija karena semua strikernya pemain nasional.

Meskipun gue juga pemain nasional tapi level gue masih junior," sambung Bepe.

Namun beberapa waktu kemudian terjadi sesuatu di Persija Jakarta yang membuat karir pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah itu justru bersinar di ibu kota.

"Tiba-tiba saat itu ada pergolakan di Persija dan tiga dari empat striker itu keluar," cerita Bepe.

Bepe menuturkan, padahal saat itu dirinya ingin berlabuh ke salah satu klub lain yang juga ada di Jakarta.

Namun karena di saat bersamaan Persija Jakarta yang merupakan tim besar menawarkannya peluang untuk bergabung, tak butuh waktu lama bagi Bepe untuk menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari Macan Kemayoran.

"Ketika ditawarin itu enggak butuh waktu lama untuk gue gabung ke Persija," kata Bambang Pamungkas.

Baca juga: Tak Hanya Persija Jakarta yang Pakai Jakarta International Stadium, Anies Baswedan: Untuk Semua Klub

Ajukan Syarat 'Songong'

Meski berstatus pemain muda yang baru bergabung ke klub besar tanah air, Bambang Pamungkas berani mengajukan syarat kepada manajemen Macan Kemayoran kala itu.

Bepe meminta dirinya mendapatkan kesempatan bermain di 50% pertandingan Persija Jakarta musim itu.

"Itu syarat yang kalau orang bilang ketika itu 'Songong amat sih lu, anak baru kemarin sore main di Persij minta 50 persen main'." ujar Bepe menceritakan syarat yang diajukannya dulu ketika bergabung ke Persija Jakarta.

Tapi nyatanya syarat yang diajukan Bepe itu disanggupi oleh manajemen Persija Jakarta.

Bambang Pamungkas memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Selasa (17/12/2019) malam, setelah Persija Jakarta kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya di SUGBK.
Bambang Pamungkas memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Selasa (17/12/2019) malam, setelah Persija Jakarta kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya di SUGBK. (Instagram/bepe20)

Kepercayaan itu pun tak disia-siakan striker yang dikenal karena kemampuannya dalam sundulan ini.

"Dan akhirnhya gue jadi pemain utama disana dan di tahun pertama gue di Persija, gue dapat top skor Liga Indonesia," cerita Bepe.

Di musim debutnya itu, Bepe sukses mencetak 24 gol dan sukses meraih sepatu emas.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved