Mahasiswa Dianiaya Oknum Sekuriti GBK: Menderita Sakit Mata hingga Sulit Melihat
Zaelani mengalami luka pada fungsi penglihatan karena dianaya oknum sekurit GBK
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Hal itu disampaikan, Zaelani (26), mahasiswa sekaligus korban yang diduga dianiaya.
"Iya, itu pas sudah terjadi, pas setelah kejadian. Jadi, kami dipaksa untuk membuat surat damai," kata Zaelani, saat dikonfirmasi Wartawan, Selasa (3/8/2021).
Dia menjelaskan, saat mendatangi GBK pada Jumat lalu bertujuan mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19.
"Kenapa sertifikatnya belum turun-turun sampai. Akhirnya saya telepon ke nomor 119 dan saya diarahkan ke Istora Senayan. Saya Jumatnya langsung ke Senayan," tutur Zaelani.
Setelah sampai di GBK, Zaelani menyebut diarahkan petugas setempat menuju ke pos dua GBK.
"Sampai di pos dua, nyatanya tidak bisa karena pos dua ada vaksinasi ojek online," jelas dia.
"Akhirnya saya balik lagi ke pos lima. Di situ juga tetap tidak bisa, tapi saya tetap ngeyel untuk bisa masuk, saya argumen dengan petugas untuk tetap masuk," lanjutnya.
Baca juga: Zaelani Mahasiswa Korban Dugaan Penganiayaan Oknum Sekuriti di GBK Mengaku Dipaksa Berdamai
Namun, kata dia, sekuriti tersebut memanggil temannya.
Zaenal mengatakan kembali menjelaskan maksud dan tujuannya mendatangi lokasi untuk mendapat sertifikat vaksin Covid-19.
"Nah, di situ lah kejadian dipukul. Dipukul sama orang kedua yang baru datang," ujar dia.
"Mungkin karena ngeyel, akhirnya petugas terpancing emosi, saya juga emosi. Terjadilah seperti itu, dipukul ke belakang. Dipukul di tangan dan bagian wajah," sambungnya.
Setelah itu, Zaenal berusaha kabur. Tapi dirinya tertangkap lagi oleh sekuriti tersebut.
"Akhirnya saya dibawa ke pos sekuriti dan di situ saya diintimidasi," ujar Zaelani.
"Ya akhirnya saya bikin surat pernyataan yang isinya itu damai. Kedua pihak damai di dalam surat itu. Materainya mereka yang siapkan," sambungnya.
Diketahui, Zaelani telah mengikuti vaksin Covid-19 tahap pertama pada 3 Mei dan tahap keduanya, 31 Mei 2021.