Persija Jakarta

Gunakan Tongkat, Bek Persija Ismed Sofyan Ungkap Alasan Operasi Lutut: Kalau Tidak Akan Lebih Buruk

Bek senior Persija Jakarta Ismed Sofyan berbicara mengenai kondisinya pascaoperasi lutut. Ia juga bercerita prediksi kapan kembali membela Persija.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
ISTIMEWA/Twitter Persija Jakarta
Bek senior Persija Jakarta Ismed Sofyan berbicara mengenai kondisinya pascaoperasi lutut. 

“Cita-cita itu yang membuat saya tetap bersemangat latihan sampai sekarang. Karena jika bermalas-malasan, saya akan memberikan contoh buruk kepada mereka," kata dia.

Meski usianya tak lagi muda, Maman Abdurrahman masih menjadi pemain yang dibutuhkan Persija Jakarta.

Walau telah menginjak angka 39 tahun, bukan halangan bagi Maman Abdurrahman menampilkan performa apik dalam mengawal pertahanan Persija Jakarta.

Penampilan Maman Abdurrahman di lapangan pun tidak kalah ciamik dengan para pemain muda Macan Kemayoran.

Dalam turnamen pramusim Piala Menpora beberapa waktu lalu, misalnya, Maman bahkan diturunkan tim pelatih pada partai final pertama melawan Persib Bandung yang berkesudahan 2-0 untuk Macan Kemayoran.

Bermain di laga krusial tersebut menunjukkan bahwa Maman masih mampu bermain dalam level teratas sepak bola Indonesia. Padahal sejawatnya mayoritas telah gantung sepatu dan beralih profesi menjadi pelatih.

Saat ditanya perihal tersebut, Maman pun menjabarkan sejumlah “jurus” yang membuat dirinya tetap fit di pengujung karir.

“Saya selalu menjaga pola makan dan istirahat. Selain itu, saya selalu menambah porsi latihan di luar jadwal latihan tim,” kata Maman pada Sabtu (3/7/2021) seperti dikutip dari laman resmi klub.

Dalam mengatur pola makan, Maman berupaya menjauhi makanan berminyak dan pedas. Adapun mengenai latihan tambahan, Maman kerap melakukan skiping atau joging di sekitaran rumah.

“Hal itu saya lakukan agar saya tetap fit saat kembali ke tim,” ungkap Maman.

Baca juga: Momen Persija Jakarta Juara Keenam Kali Liga Indonesia: Tidak Pernah Kalah, Sekali Imbang

Menurut Maman, latihan ekstra mutlak dibutuhkan karena kondisi fisiknya tak lagi sepadan dengan para pemain muda yang kini banyak mengisi tim Persija.

“Karena masih muda, pemulihan mereka usai libur latihan tergolong lebih cepat. Itu yang ingin saya kejar lewat berlatih sendiri di rumah,” lanjutnya.

Maman pun berharap komitmen yang membawa dirinya tetap bermain level tertinggi sepak bola tanah air tersebut dapat diikuti para pemain muda.

“Saya yang sudah 39 tahun masih bersemangat dan bisa bersaing. Mereka yang muda harus bisa berkembang lebih baik dari saya,” pungkas Maman.

Sejak bergabung pada 2015, Maman telah mempersembahkan sejumlah trofi bagi Macan Kemayoran seperti Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Piala Menpora 2021. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved