Sisi Lain Metropolitan

Mas Anies Bayar Tuntas Janjinya, Warga Kampung Akuarium Kini Tak Lagi Begadang Pegang Besi Tenda

Penantian 5 tahun warga Kampung Akuarium dibayar tuntas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat peresmian Kampung Susun Akuarium

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan selesainya pembangunan tahap 1 Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (17/8/2021). - Penantian 5 tahun warga Kampung Akuarium dibayar tuntas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat peresmian Kampung Susun Akuarium 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Penantian 5 tahun warga Kampung Akuarium dibayar tuntas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat peresmian Kampung Susun Akuarium, Selasa (17/8/2021) lalu.

Kenangan begadang di bawah tenda, di atas puing, sambil menahan besi penyangga supaya tidak rubuh bisa segera terlupakan.

Warga akan memulai hidup baru menempati hunian Kampung Susun Akuarium, merasakan kembali bagaimana tidur di rumah yang layak.

Setelah sempat digusur saat gubernur terdahulu Basuki Tjahaja Purnama memimpin circa 2016, warga setempat kini bisa tersenyum lebar atas hunian baru yang dibangun Anies.

Di atas lahan 10.575 meter persegi, tahap 1 pembangunan Kampung Susun Akuarium meliputi dua blok hunian vertikal dengan 107 unit rusun ditambah satu unit rusun khusus difabel.

Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Masing-masing unit bertipe 36, di mana di dalamnya terdapat satu kamar, satu kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga.

Dua blok bangunan Kampung Susun Akuarium didominasi warna dasar putih, di mana atapnya berkelir coklat gelap.

Baca juga: Lembaran Pahit Hidup Musdalifah, 5 Tahun Tidur Beralas Puing & Gigitan Tikus di Kampung Akuarium

Selain hunian utama, ada pula ruang pameran serta tiga unit kios usaha.

Berdasarkan rencana keseluruhan pembangunan, Kampung Susun Akuarium nantinya akan terdiri dari total 5 blok bangunan yang secara lengkap berjumlah 241 unit hunian.

Pembangunan tahap 2 akan dilanjutkan dalam waktu yang belum ditentukan dan diharapkan segera berjalan.

Gubernur Anies menepati janjinya membangun kembali Kampung Akuarium.

Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Lewat sambutannya Selasa lalu, Anies menyatakan bahwa warga kini sudah merdeka.

"Hari ini kita rayakan di Kampung Akuarium, merdeka untuk keadilan, merdeka untuk kesejahteraan," kata Anies.

Anies menyatakan, kehadiran Kampung Susun Akuarium ini menjadi angin segar warga yang selama 5 tahun ini menanti hunian baru di lokasi bekas gusuran.

Lewat proses panjang dan perlahan, lanjut Anies, akhirnya warga bisa kembali menempati Kampung Akuarium secara layak.

Baca juga: Warga Kampung Akuarium Terkenang saat Digusur Ahok Hingga Tidur di Tenda Darurat yang Penuh Tikus

"Warga di sini tabah melewati masa itu dengan ketahanan mental yang luar biasa. Periode 5 tahun mereka menjalani ujian yang amat besar," kata Anies.

Kenangan Pahit Tinggal di Atas Puing

Petaka di Kampung Akuarium terjadi 11 April 2016 lalu.

Di bawah kepemimpinan Ahok, ribuan personel gabungan Satpol PP, TNI, Polri, dikerahkan dalam rangka penggusuran Kampung Akuarium.

Penampakan Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, yang disulap lebih mewah era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies meresmikan Kampung Susun Akuarium sebagai kado untuk warga di HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa (17/8/2021).
Penampakan Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, yang disulap lebih mewah era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies meresmikan Kampung Susun Akuarium sebagai kado untuk warga di HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa (17/8/2021). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Ribuan petugas itu jadi momok buat warga, tak terkecuali Musdalifah (31), yang sudah menghabiskan lebih 20 tahun di Kampung Akuarium.

Singkatnya, permukiman di pesisir Jakarta Utara itu rata dengan tanah.

"Waktunya itu sangat cepat sekali, nggak ada sosialisasi dulu kepada warga dalam jangka waktu 11 hari diratakan dan kita pun nggak tahu peruntukannya buat apa," kata Musdalifah saat ditemui di lokasi, Kamis (19/8/2021) lalu.

Lepas dari penggusuran, Musdalifah serta suami Helmi (36) dan anaknya pusing mencari tempat berteduh sebelum akhirnya memutuskan bertahan.

Baca juga: Cerita Musdalifah, 5 Tahun Menanti Kampung Akuarium: Dulu Tidur di Atas Batu, Siap Huni Rumah Baru

Sementara sebagian warga memilih menempati rumah susun yang dijanjikan Ahok, Musdalifah dan sebagian warga lainnya memilih bertahan di tenda.

Alasan utama Musdalifah bertahan ialah tempat pekerjaan sang suami yang berdekatan dengan Kampung Akuarium.

"Karena suami saya kerjanya dekat sini. Apalagi mata pencaharian suami saya kan buruh harian. Kalo seandainya ditempatkan di Rusun Marunda atau Rusun Cakung itu terlalu jauh buat kerja," ucapnya.

"Sedangkan penghasilan aja sehari cuma berapa. Kalau buat bolak balik ongkos nggak cukup," ucap Musdalifah.

Keluarga kecil itu akhirnya sempat menitipkan barang-barang ke rumah kerabat sebelum kembali ke puing-puing penggusuran, di mana tenda-tenda pengungsian mulai terpasang.

Musdalifah (31), warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Musdalifah (31), warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Karena bingung mau tinggal di mana, tadinya numpang dulu ke rumah kakak saya, tapi pas di sini ada tenda ya sudah saya tinggal di tenda sini aja, bareng sama warga lain," kata Musdalifah.

Bertahan hidup di tenda jauh dari kata nyaman.

Beralaskan bebatuan sisa-sisa penggusuran, Musdalifah dan keluarga kecilnya harus berbagi ruang dengan warga korban penggusuran lainnya.

Seingat Musdalifah, dirinya harus hidup di tenda selama dua tahun.

Selama dua tahun itu, sengatan matahari, angin kencang, serta hujan seringkali membahayakan.

Bahkan, tak jarang warga setempat harus begadang hingga pagi untuk memegang erat besi penyangga tenda.

Baca juga: Foto-Foto Perubahan Drastis Kampung Akuarium di Era Anies Baswedan

Hal itu untuk memastikan tenda tempat mereka berteduh tak rubuh seketika.

"Kalo nggak salah di tenda hampir dua tahun. Itu ngerasain panas, kehujanan, apalagi pas angin gede itu kita nggak bisa tidur sama-sama pegangan tiang aja," kata Musdalifah.

"Satu tenda itu kan ada yang enam keluarga, tujuh keluarga. Kita saling pegangan tiang aja," ucap dia mengingat sulitnya bertahan di atas puing penggusuran.

Tikus-tikus yang berkeliaran di malam hari semakin memperburuk keadaan.

Binatang pengerat itu tak jarang menggigit mereka yang tengah tertidur di bawah tenda.

Selama dua tahun hidup di tenda, kenyamanan dan keamanan Musdalifah serta warga lainnya telah terenggut.

Minimnya listrik dan air bersih menjadi pelengkap bagaimana pahitnya kondisi warga yang bertahan usai digusur.

Dua tahun berlalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai membangun hunian sementara bagi warga yang tergusur sembari merencanakan pembangunan kembali Kampung Akuarium.

Sedikitnya 90 unit selter menjadi tempat sementara para warga yang berharap rumah mereka dibangun kembali.

Musdalifah salah satunya yang merasakan tempat tinggal lebih nyaman dengan keberadaan selter.

Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Kalo di shelter alhamdulillahnya begitu masuk di shelter ada identitas diaktifkan, air ada, listrik ada, semua ada," kata dia.

Segala perjuangan bertahan hidup di pengungsian selama lima tahun dibayar tuntas lewat peresmian pembangunan tahap 1 Kampung Susun Akuarium, 17 Agustus 2021 lalu.

Musdalifah sendiri mendapat unit di lantai 3 Blok D Kampung Susun Akurium.

Ia bisa bernafas lega dikarenakan perjuangannya selama ini bertahan di sana tak sia-sia.

"Sudah sempat melihat ke dalamnya, senang. Karena itu sesuai konsep warga juga ya. Jadi ya alhamdulillah hasilnya memang bagus," kata dia.

Kini, Musdalifah dan warga lainnya sedang bersiap mengemasi barang-barang untuk segera menempati Kampung Susun Akuarium.

Dalam waktu dekat, warga yang dulu tinggal di atas batu akan segera menempati rumah baru.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved