Selebaran Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit Muncul di Cijantung Jakarta Timur

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, pada bagian bawah kalimat 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di selebaran terdapat tagar

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Tampak selebaran yang ditempel di Halte Wijaya Kusuma, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (21/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Pesan 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' yang beberapa waktu lalu muncul dalam bentuk mural di Jalan Diponegoro, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur kini muncul di Jakarta Timur.

Pesan dengan kalimat yang sama dan sempat viral di media sosial itu muncul dalam bentuk selebaran ditempel di Halte Wijaya Kusuma, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, pada bagian bawah kalimat 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di selebaran terdapat tagar bertuliskan #melawan Covid-19 dan #menolak dibodohi.

Didi (47), warga sekitar mengatakan dia tidak mengetahui pasti sejak kapan selebaran dengan kalimat yang dianggap sebagai bentuk melawan pemerintah ditempel dan sosok pembuatnya.

"Enggak tahu ya, saya sendiri baru sadar ada selebaran ditempel. Tapi sepertinya masih baru, mungkin sekitar satu atau dua hari ini, atau baru banget ditempel," kata Didi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (21/8/2021).

Perkiraan waktu penempelan karena para Jumat (20/8/2021) saat melintas di Jalan Raya Bogor dari arah Depok menuju Jakarta lokasi Halte Wijaya Kusuma dia tidak melihat adanya selebaran.

Baca juga: Dinas Citata DKI: Kampung Susun Akuarium Tak Melanggar Aturan RDTR

Kondisi kertas pun masih tampak anyar, belum lusuh meski lokasinya berada di Halte Wijaya Kusuma, Jalan Raya Bogor yang setiap hari ramai dilintasi kendaraan karena jadi akses utama.

"Kalau siapa yang nempel ya saya enggak tahu. Karena ini kan lokasinya di pinggir jalan ramai orang lewat. Kalau ditempel pas siang hari juga mungkin orang enggak sadar, karena ukurannya enggak terlalu besar," ujarnya.

Meski selebaran dengan kalimat 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' di Halte Wijaya Kusuma hanya satu, tapi ada selebaran dengan pesan serupa terkait penanganan pandemi Covid-19 di lokasi.

Satu lagi bertuliskan 'Berani Membatasi Harus Menghidupi. Negara Jangan Lepas Tanggung Jawab' yang di bagian bawahnya terdapat ilustrasi tampak seorang anak bersama ibunya.

Tampak selebaran yang ditempel di Halte Wijaya Kusuma, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (21/8/2021).
Tampak selebaran yang ditempel di Halte Wijaya Kusuma, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (21/8/2021). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Sang anak laki-laki tampak duduk menatap kosong, sementara ibunya terbaring tepat di depannya seolah tidak berdaya dan sedang menanti bantuan, di bawah ilustrasi tersemat kata 'Dirgahayu'.

Baca juga: Sembuh Covid-19 Lihat Peternakan Bebek, Terungkap Detik-detik Aiptu Josmer Ditembak Keponakan

"Bagus-bagus saja sih pesannya menurut saya, enggak provokator mengajak warga melawan pemerintah. Ini masih wajar sebatas kritik ya. Kalau dibilang bikin kotor ya semua Halte sekarang juga enggak ada yang bersih," tutur Didi menanggapi.

Selebaran lain di Halte Wijaya Kusuma bertuliskan 'Kalian bisa saja menghapus mural atau menyobek-nyobek selebaran. Tapi ingat, kalian tidak pernah bisa menghapus alasan kenapa sampai mural dan selebaran itu ada'.

Jarak ketiga selebaran yang ditempel di Halte Wijaya Kusuma itu hanya terpaut sekitar dua meter, dua ditempel di tembok pembatas dan satu di bagian tiang penyangga Halte.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved