Antisipasi Virus Corona di DKI
Porter Stasiun Gambir Meradang, Pendapatan Merosot Tajam karena Sepinya Penumpang Kereta Api
Sejumlah porter atau pramuantar di Stasiun Gambir Jakarta Pusat dihajar aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sejumlah porter atau pramuantar di Stasiun Gambir Jakarta Pusat dihajar aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Ibaratnya, mereka tiarap tak melawan dengan kondisi tersebut.
Imbas PPKM level 4 ini mengakibatkan menurunnya jumlah penumpang kereta api di stasiun wilayah Daop 1 Jakarta tersebut.
"Sepi sekarang karena PPKM," kata seorang porter, Jamal, kepada TribunJakarta.com, di lokasi, Senin (23/8/2021).
"Hari ini sama sekali tidak dapat penumpang untuk membantu membawa barangnya," lanjut dia.

Biasanya, ada seorang penumpang yang meminta bantuan untuk membawa tas koper berukuran kecil hingga besar.
Uang senilai Rp20 hingga Rp30 ribu pun mampu didapatkan seusai menolong penumpang kereta api tersebut.
Baca juga: Berikut Syarat Vaksinasi Covid-19 di Stasiun Gambir dan Pasar Senen: Layanan Dibuka Pukul 08.00
"Sekarang ya bisa dilihat sendiri, sepi," ucap dia.
Pantauan TribunJakarta.com di Stasiun Gambir hari ini, suasana relatif sepi terasa.
Suasana di sana terlihat lengang dan tak ada penumpang yang bercengkerama.
Semuanya mengenakan masker dan menjaga jarak di bangku ruang tunggu kereta api.

Bangku tersebut juga diberikan tanda silang sebagai informasi tidak boleh diduduki.
Meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim telah masuk zona hijau, masyarakat tak mampu bergerak bebas.
Sebelumnya, DKI Jakarta masuk zona hijau penyebaran Covid-19, jumlah zona merah pun kini terus menurun.
"Alhamdulillah sejak pekan lalu sudah turun dan kita sudah masuk ke zona hijau," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza, kepada Wartawan, Rabu (18/8/2021).
Untuk periode 17 Agustus hingga 23 Agustus 2021, zona merah Covid-19 di ibu kota hanya tersisa tiga RT saja.
Baca juga: Berikut Syarat Vaksinasi Covid-19 di Stasiun Gambir dan Pasar Senen: Layanan Dibuka Pukul 08.00
Jumlah ini turun empat RT dibandingkan pekan sebelumnya, di mana masih ada tujuh RT yang masuk zona merah Covid-19.
Ariza pun berharap, kasus Covid-19 di ketiga wilayah ini bisa cepat turun, sehingga DKI bisa benar-benar bebas dari zona merah.
"Sekarang tinggal tiga RT (zona merah) dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa kembali oranye, lalu nanti pada akhirnya sampai hijau," ujarnya.
Guna mewujudkan hal itu, Pemprov DKI mengerahkan Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan hingga RT/RW untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di RR zona merah ini.
Dengan demikian, ditargetkan pekan depan tidak ada lagi RT zona merah di ibu kota.
"Di RT ada Satgas yang fokus membantu, mengawasi, memastikan, dan percepatan dari zona merah, oranye, dan hijau," kata Ariza.
Sebagai informasi, pembagian zona ini sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro Tingkat Rukun Warga.

Adapun kriteria zona merah dalam aturan itu ialah jika ditemukan konfirmasi kasus Covid-19 di lebih dari 5 rumah dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.
Berikut daftar 3 RT Zona Merah di DKI:
1. Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, RT 006/RW 003;
2. Kelurahan Petojo Selatan, Jakarta Pusat, RT 009/RW 008;
3. Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan, RT 006/RW 006