Komunitas Badut Hibur Anak-anak Korban Kebakaran Kampung Pemulung Bintaro

Anak-anak korban kebakaran Kampung Pemulung Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar Instagram Pilar Saga Ichsan
Badut hibur anak-anak korban kebakaran Kampung Pemulung Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (26/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Anak-anak korban kebakaran Kampung Pemulung Bintaro, Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), mendapat kunjungan badut-badut dari Komunitas Badut Tangerang Raya (Batara), hari Ini Kamis (26/8/2021).

Setidaknya 10 badut dengan riasan lucu dan pakaian warna-warni menarik perhatian anak-anak di sana.

Beraksi di musala yang masih berdiri dan tidak ikut terbakar, puluhan anak menyaksikannya dengan riang.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, berharap, dengan kehadiran para badut, anak-anak bisa melupakan kejadian kebakaran yang baru saja dialami.

"Anak-anak korban kebakaran dihibur oleh Komunitas Badut Tangerang Raya. Diharapkan anak-anak ini bisa kembali ceria dan melupakan kejadian bencana yang dialaminya," ujar Pilar dalam keterangannya, usai meninjau lokasi kebakaran, Kamis (26/8/2021).

Pilar berterima kasih kepada Batara yang sudah mau menghibur anak-anak korban musibah itu.

"Di tengah kesulitan kondisi saat ini, masih ada orang yang ingin berbagi tawa dengan saudara kita yang tertimpa musibah," jelasnya.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, sekira 100-an rumah semi permanen di kampung pemulung ludes terbakar dan rata dengan tanah usai kebakaran terjadi, pada Rabu (25/8/2021) subuh.

Sebanyak 200-an orang yang tinggal di lapak pemulung terdampak.

Mukroni (36), pemilik lapak, mengatakan api muncul sekira pukul 03.00 WIB, tanpa tahu penyebabnya.

"Jam tiga kejadian, orang lagi pada tidur," ujar Mukroni.

Karena material rumah yang mudah terbakar, api cepat menjalar dan juga meludeskan barang bekas yang dikumpulkan para pemulung.

"Langsung pada menyelamatkan diri, sampai loncat ke kali, saya lempar ke kali sudah kaya entog," kata dia.

Proses pemadaman membutuhkan waktu sembilan jam. Itupun, asap masih terlihat di beberapa bagian.

Bangunan rumah yang tadinya padat, kini seperti tanah lapang.

Baca juga: Pilar Janjikan Rumah Kontrakan Gratis untuk 44 Keluarga Korban Kebakaran Kampung Pemulung Bintaro

Hanya musala dan kamar mandi umum terbuat dari bata dan semen yang bertahan berdiri.

"Untuk penyebab kita belum diketahui. Bangunan tidak terdata karena bangunan tempat tinggal bedeng-bedeng sederhana," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Uci Sanusi.

"Dari pleton charlie menerjunkan 10 unit dengan 50 orang anggota," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved