Pembelajaran Tatap Muka

Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur: Ada 94 Sekolah di 5 Kecamatan Gelar Belajar Tatap Muka

Linda Romauli Siregar tinjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sejumlah sekolah di wilayah I Jakarta Timur, Senin (30/8/2021).

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Linda Romauli Siregar tinjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMP Corpatarin, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Linda Romauli Siregar tinjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sejumlah sekolah di wilayah I Jakarta Timur, Senin (30/8/2021).

Dari 610 sekolah di DKI Jakarta yang menggelar PTM, 94 diantaranya berada di wilayah pendidikan I Jakarta Timur atau lima kecamatan di Jakarta Timur (Duren Sawit, Matraman, Pulogadung, Cakung, Jatinegara).

Dalam tinjaunnya, Linda mengatakan seluruh sekolah yang menggelar PTM pada hari ini telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Ia pun mencontohkan satu diantara sekolah yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Corpatarin, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"PTM hari ini untuk Jakarta Timur I kita punya ada 94 sekolah yang tersebar di 5 Kecamatan. Salah satunya adalah SMP Corpatarin. Kalau saya lihat secara umum pelaksanaannya sudah mengikuti prokes, karena anak-anak itu sebenarnya dua kelas, dibagi menjadi empat kelas. Jadi artinya tidak lebih dari 50% kapasitas," jelasnya di Duren Sawit.

Selain itu, ia menyebutkan ada dua persyaratan yang telah berhasil dilewati oleh sekolah yang menggelar PTM hari ini.

"Ada dua assesment yang mereka lewati, yaitu assesment kesiapan sarana prasarana dan mereka juga para gurunya sudah lolos pelatihan untuk blended learning," jelasnya.

"Mereka harus siap mengajar di sekolah sekaligus mengajar di rumah dalam waktu bersamaan. Jika ada orangtua yang tidak mengizinkan anaknya datang ke sekolah. Jadi secara umum kamu lihat kalau prokesnya sudah berjalan dengan baik. Kita ingin mereka mempertahankan karena nanti setelah dua bulan kita akan evaluasi," lanjutnya.

Pada gelombang selanjutnya, Linda berharap jumlah sekolah yang menggelar PTM bisa bertambah.

Hal ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana serta persetujuan dari wali murid di sekolah asal.

"Kalau peningkatan assesment kami kan sedang berjalan saat ini sekarang utk tahap dua. Kan ada 94 sekolah, kami juga sedang melaksanakan assesment dengan sekolah lain karena gelombang berikutnya yang ikut sudah PTM jadi akan meningkat persetujuan orangtua," tandasnya.

Baca juga: Cerita Siswa SMP Corpatarin di Hari Pertama PTM: Salah Masuk Kelas Hingga Deg-degan

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved