Lihat Satwa di Hutan, Kang Dedi Sebut King Kobra Mirip Anggota DPR: Cuma Bisa Nakutin Tanpa Eksekusi

Dedi Mulyadi mengibaratkan king kobra seperti anggota DPR dalam ekosistem satwa di hutan.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Kang Dedi beristirahat di batu besar yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang. Saat membicarakan satwa di Gunung Sanggabuana, Kang Dedi mengibaratkan king kobra seperti anggota DPR. 

TRIBUNJAKARTA,COM - Dedi Mulyadi mengibaratkan king kobra seperti anggota DPR dalam ekosistem satwa di hutan.

Hal itu dilontarkan Kang Dedi yang juga menjabat anggota DPR itu saat berada di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.

Di gunung yang berada di wilayah Karawang dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini, Kang Dedi melihat sejumlah satwa yang mendiami kawasan ini.

Antara lain kera, lutung sampai elang jawa dilihat oleh mantan Bupati Purwakarta ini.

Ekosistem dan keberadaan satwa di Gunung Sanggabuana ini memang terlihat masih cukup baik.

Baca juga: Duduki Batu Tempat Bertapa Prabu Siliwangi, Kang Dedi Beberkan Mitos Sanggabuana di Tanah Sunda

Harimau juga disebut masih banyak ditemukan hidup di dalam Gunung Sanggabuana.

Adapun salah satu kunjungan Kang Dedi di tempat ini memang untuk memantau keberadaan satwa yang ada di Gunung Sanggabuana.

Kang Dedi juga telah memberi sejumlah kamera trap untuk memantau setiap kegiatan satwa yang hidup di Gunung Sanggabuana.

Dedi Mulyadi menjelaskan mitos dan keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran saat dirinya duduk di batu besar bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang.
Dedi Mulyadi menjelaskan mitos dan keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran saat dirinya duduk di batu besar bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Sebut King Kobra Mirip Anggota DPR

Dalam perjalanan di Gunung Sanggabuana, Kang Dedi sempat beristirahat di batu besar yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi.

Di sana Kang Dedi menjelaskan mengenai sejarah dan mitos keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.

Kang Dedi kemudian membahas sistem mata rantai satwa yang di hutan, termasuk yang ada di Gunung Sanggabuana.

Dia kemudian mengibaratkan ekosistem satwa di hutan itu seperti sebuah sistem negara.

Kang Dedi bersama rombongan yang ikut bersamanya menaiki Gunung Sanggabuana mengibaratkan presiden di hutan itu adalah harimau.

Baca juga: Lihat Warga Panen Petai di Hutan, Kang Dedi Langsung Borong tapi Minta Ditaruh di Pohon: Untuk Apa?

Sedangkan menteri lingkungan hidupnya adalah owa Jawa.

Keberadaan owa Jawa memang sangat penting dalam pelestarian kehidupan di hutan.

Sebab, makanan hewan yang masuk dalam primata itu adalah buah-buahan.

Buah tersebut kemudian dikeluarkan melalui kotoran mereka dan kemudian tumbuh benioh-benih dalam proses pelestarian hutan secara alami.

Kang Dedi beristirahat di batu besar yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang.
Kang Dedi beristirahat di batu besar yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Kemudian elang Jawa juga diposisikan sebagai menteri karena dia adalah penyeimbang di dalam mata rantai ekosistem hutan.

Termasuk juga elang Jawa itu memantau aktivitas ekosistem di hutan via udara.

Sedangkan babi hutan dan musang itu diibaratkan sebagai kepala seksi.

Sebab, babi hutan dan musang memakan biji aren dan menyebarkannya lagi di hutan.

Kemudian Kang Dedi mengibaratkan king kobra sebagai anggota DPR di dalam ekosistem hutan.

"DPR itu mah kobra aja.

Baca juga: Lagi Motoran di Kaki Gunung, Kang Dedi Spontan Jatuhkan Diri Saat Lihat Alat Berat Belah Bukit

Bisanya cuma nakut-nakutin aja, dia enggak bisa nanam, dia kan enggak bisa eksekusi.

King Kobra kan dia raja tapi enggak melakukan kebijakan teknis," papar Kang Dedi.

Kang Dedi pun berharap kepada mereka yang merusak ekosistem hutan bisa terkena karmanya dengan diserang oleh para satwa yang mendiaminya.

Ceritakan Mitos Gunung Sanggabuana

Kang Dedi menikmati air terjun yang ada di kaki Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Kang Dedi menikmati air terjun yang ada di kaki Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Dedi Mulyadi menduduki batu yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.

Sebagai pria asli Sunda dan disebut keturunan dari Prabu Siliwangi, Kang Dedi kemudian menjelaskan sejarah dan mitos keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.

Adapun kedatangan Kang Dedi menyusuri Gunung Sanggabuana, salah satunya untuk melihat kondisi ekosistem dan habitat satwa yang masih tinggal di area tersebut.

Dalam perjalanan itu Kang Dedi melihat sejumlah satwa yang masih mendiami Gunung Sanggabuana, mulai dari elang jawa sampai lutung.

Harimau juga disebut masih mendiami area gunung yang bagi masyarakat Sunda memiliki sejarah cukup panjang ini.

Setelah berjalan kaki cukup lama, Kang Dedi tampak senang ketika menemukan air terjun di area kaki Gunung Sanggabuana.

Baca juga: Dedi Mulyadi Nyaris Tertabrak Mobil PLN, Sopirnya Langsung Dimarahi: Malu Pak Perusahaan Negara

"Raja-raja dulu pikirannya cerdas-cerdas karena yang dilihatnya seperti ini (air terjun)," kata Kang Dedi sambil membasuh mukanya di air terjun itu, dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Usai menikmati kesegaran air terjun, Kang Dedi kemudian duduk di sebuah batu besar yang disebutnya bekas tempat bertapa sosok Prabu Siliwangi.

"Prabu Siliwangi dulu disini bertapanya," kata Kang Dedi.

Kang Dedi kemudian menjelaskan mengenai Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.

Dedi Mulyadi sedang beristirahat sewaktu menyusuri hutan di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Dedi Mulyadi sedang beristirahat sewaktu menyusuri hutan di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Gunung Sanggabuana sendiri secara administratif berada di wilaya Karawang dan Kabupaten Bogor serta berbatasan dengan Purwakarta dan Cianjur.

"Dulu saya engga kepikiran kalau Kutamanah (Purwakarta) Kuta Tandingan (Karawang) itu benteng pertahanan Pajajaran.

Sekarang saya baru paham itu ada hubungannya

Karena kan ternyata Pakuan Pajajaran itu di Bogor, istananya itu ya istana presiden itu.

Ternyata kan terkoneksi ke Loji (Karawang), Kutamanah, Kuta Tandingan masuk ke Parungbanteng, Bogor ke Taman Buah," beber Kang Dedi.

Salah satu pecinta alam yang ikut rombongan Kang Dedi kemudian menambahkan bahwa di sekitar Sanggabuana memang ada desa yang disebut dulunya tempat menaruh logistik dari sosok Adipati Singaperbangsa.

"Ada Desa Tipar dulu tempat logistik untuk Adipati Singaperbangsa.

Makanya yang bekas prajurit Singaperbangsa itu sering nongol di sini," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved