Lapas Tangerang Terbakar
Cerita Petugas Tangani Korban Kebakaran Lapas Tangerang : Aroma Tembus Masker
Hendra mengatakan, dirinya melihat langsung puluhan korban kebakaran Lapas Tangerang itu
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
"Tapi kan disini hanya transit ya sebelum dibawa ke Rumah Sakit Polri," timpalnya lagi.
Berkat pengalaman belasan tahun menangani jenazah yang ia miliki, Hendra mengaku tak cukup tercengang.
"Biasa saja sih, enggak yang kaya gimana-gimana gitu melihat puluhan korban," beber dia.
Kesaksian Pedagang Warung
Subuh itu mendadak RSUD Kabupaten Tangerang tidak seperti biasanya karena suara bising sirine ambulans tak henti-henti.
Rahma (42) yang sedang terlelap tidur pada Rabu (8/9/2021) Subuh terganggung.
Padahal, ia sudah bergantian dengan suami menjaga warung kelontong di Jalan TMP Taruna, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Baca juga: Gedung Lapas Kelas 1 Tangerang Berumur 42 Tahun, Menteri Yasonna Duga Listrik Jadi Sumber Kebakaran
Parade ambulans bergantian masuk ke dalam Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Kabupaten Tangerang, yang tepat berada di seberang warungnya.
Sampai pukul 08.00 WIB, suara sirine baru mereda. Rentetan ambulans sampai ke giliran yang terakhir.
"Dari pukul 03.00 WIB Subuh, cuma bapak yang jaga. Sampai pukul 08.00 WIB masih terus, datang terus ambulans," ujar Rahma kepada TribunJakarta.com.

Jenis ambulans yang lewat tidak seragam, namun mayoritas berwarna putih.
"Ambulansnya warnanya beda-beda. Ada yang putih, kebanyakan putih," kata dia.
Rahma baru kali ini mendengar bisingnya suara tanda kedaruratan secara berturut-turut itu.
"Ya suaranya berisik, sirinenya kan, ambulans ramai banget," ujar Rahma.
Bahkan saat giliran dirinya jaga warung mulai pukul 06.00 WIB.
Ia menyaksikan 14 ambulans bergiliran masuk ke IPJ RSUD Kabupaten Tangerang, dari arah berbeda.