PON Papua

Tak Bisa Keluar Masuk Sembarangan, Hunian Atlet PON DKI di PPOP Ragunan Terapkan Prokes Ketat

PPOP Ragunan menjadi salah satu lokasi tempat atlet PON DKI Jakarta menggelar pemusatan latihan.

Editor: Wahyu Septiana
Tribunnews/Ferryal Immanuel
PPOP Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan - PPOP Ragunan menjadi salah satu lokasi tempat atlet PON DKI Jakarta menggelar pemusatan latihan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - PPOP Ragunan menjadi salah satu lokasi tempat atlet PON DKI Jakarta menggelar pemusatan latihan.

Berlatih di tengah pandemi Covid-19, para atlet dipastikan aman dengan aturan yang ada di lokasi tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Gde Sardjana, selaku ketua satgas Covid-19 di PPOP Ragunan.

"Masuk kesana (PPOP Ragunan) harus PCR, ruangan harus disterilkan, disemprot disenfektan termasuk ruangan latihan," ujar pria yang menjabat pula sebagai Wakil Ketua Umum I KONI DKI Jakarta ini kepada Warta Kota, Selasa (14/9/2021).

"Kami yakinkan disana tidak ada virus corona, sehingga atlet pun merasa tenang untuk tinggal dan berlatih di PPOP Ragunan," tambahnya.

Selain itu, tak sembarang orang bisa masuk ke PPOP Ragunan.

Gde Sardjana selaku wakil ketua umum I KONI DKI Jakarta yang juga aktif di pembinaan wushu DKI Jakarta.
Gde Sardjana selaku wakil ketua umum I KONI DKI Jakarta yang juga aktif di pembinaan wushu DKI Jakarta. (Warta kota/Rafsanzani Simanjorang)

Semua harus ada izin dan kondisi yang sehat.

Khusus untuk ruang atlet, tak satupun orang luar bisa memasuki area tersebut selain atlet itu sendiri.

Baca juga: Jelang Berlaga di PON Papua, Persiapan Tim Wushu DKI Jakarta Sudah 97 Persen: Tak Lagi Kejar Sparing

Meski hanya untuk mengambil atau menghantarkan barang.

"Semua ada prosedurnya, ada SOP-nya. Jangan sampai tempat atlet jadi cluster."

"Sehingga tempat itu harus steril," bukanya.

Begitu juga dengan laga persahabatan, Gde Sardjana menjelaskan tim dari luar yang akan beruji coba mesti menyertakan hasil negatif tes PCR.

Selain itu, jika atlet hendak keluar dari PPOP untuk urusan penting, maka atlet harus melakukan swab saat kembali ke PPOP.

Baca juga: Berkenalan dengan Puspa Arum Sari, Atlet Silat Andalan DKI di PON Papua: Punya Segudang Prestasi

"Kami juga tetap lakukan swab antigen dalam 10 hari, 20 hari."

"Jadi fungsi kontrol kami juga dengan swab antigen sebagai monitoring kondisi atlet dan pelatih yang ada di dalam."

"Disana juga kami siapkan klinik, ada dokter yang selalu berjaga, medis, masseur, lengkap ada di dalam," tambahnya.

Lantas, jika ada yang terpapar Covid-19, Gde menjelaskan pihaknya telah punya penanganan sendiri.

"Kami amankan, kami juga punya tempat untuk atlet tersebut isolasi, kemudian kami lakukan tracing."

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.
Varian baru virus corona(GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)

"Itu rencananya, mudah-mudaha tidak ada. Kami lakukan tracing siapa-siapa saja, dan menempatkan mereka di lokasi isolasi."

"Kami juga punya kerja sama dengan salah satu wisma DKI Jakarta sebagai tempat mereka. Ambulance juga ada disana," sambungnya.

Ada pun di PPOP Ragunan, dijelaskan oleh Gde Sardjana terdapat sekira 300an atlet yang terbagi di dalam 12 cabor.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved