Alam Rusak karena Bekingi Penambang Emas, Tangis Wily Pecah Lihat Warga Kesulitan Cari Air Bersih

Wily, seorang pria yang pernah membekingi 70 ribu penambang emas liar di Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengaku menyesali perbuatannya.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
Kang Dedi Mulyadi Channel
Wily saat berbincang dengan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Wily, seorang pria yang pernah membekingi 70 ribu penambang emas liar di Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengaku menyesali perbuatannya. 

"Sianida sekali pakai dibuang tanpa ada kehidupan air selama 25 tahun," ujarnya.

Hal itu yang mendasari Wily berubah haluan dari yang tadinya merusak alam sampai akhirnya menjadi pelindung alam.

Kang Dedi saat menaiki perahu yang digunakan sebagai warung keliling di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Kang Dedi saat menaiki perahu yang digunakan sebagai warung keliling di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Sekitar tahun 2012 Wily mulai menyadari perbuatannya selama ini sangat merugikan alam dan manusia itu sendiri.

Kala itu Wily kerap menangis bila melihat warga sampai harus menggali mata air agar bisa mendapatkan air bersih.

Sebab, air di sekitar Gunung Pongkor sudah tercemar limbah berbahaya efek adanya penambangan emas ilegal.

"Haruskah alam ini terus disakiti."

"Di situ saya sering menangis lihat saudara saat mau mandi harus menggali dulu agar dapat air," beber Wily.

Setelah berupaya keras, barulah pada tahun 2015, penambangan emas liar di Gunung Pongkor bisa dihentikan.

Baca juga: Dulu Bekingi 70 Ribu Penambang Emas Liar, Hidup Wily Berubah Saat Nangis Lihat Sungai Penuh Sianida

Warga pun kini bisa lagi mendapatkan air bersih yang terbebas dari limbah.

Termasuk juga ikan-ikan bisa berkembang biak dan dipanen oleh para warga setempat.

"Dulu saya sebagai perusak, sekarang saya bertanggung jawab untuk memperbaiki," kata Wily.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved