Tim DVI Belum Terima Data Pembanding Identifikasi Jenazah WNA Nigeria Korban Lapas Tangerang

Tim Disaster Victim Identification (DVI) masih menunggu data pembanding untuk mengidentifikasi jenazah Samuel Machado Nhavene

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Komandan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang, Kombes Hery Wijatmoko saat memberi keterangan terkait proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) masih menunggu data pembanding untuk mengidentifikasi jenazah Samuel Machado Nhavene, narapidana korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang.

Komandan Operasi DVI Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan pihaknya masih menunggu sampel DNA antemortem dari warga negara asing (WNA) asal Nigeria itu.

"Masih menunggu data (DNA) dari keluarga WNA," kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/9/2021).

Data DNA antemortem yang dicocokkan dengan data DNA postmortem itu rencananya diserahkan pihak keluarga Samuel ke Tim DVI melalui Kedutaan Besar Nigeria untuk Indonesia.

Ditjen PAS pun sudah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Nigeria guna mendapat data pembanding DNA antemortem Samuel.

Hingga kini jenazah Samuel masih berada di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur lokasi Posko Postmortem operasi DVI Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang berada.

Sementara untuk jenazah Bambang Guntara Wibisana, narapidana korban tewas lain yang pada Rabu (15/9/2021) belum dinyatakan teridentifikasi kini jasadnya dapat diambil pihak keluarga.

"Untuk jenazah WNI atas nama Bambang Guntara Wibisana sudah dinyatakan teridentifikasi. Penyerahan jenazahnya tergantung pihak keluarga," ujar Hery.

Sejak Rabu (15/9/2021) Tim DVI memang menyatakan bahwa jenazah Samuel dapat dikenali berdasar pemeriksaan medis di Posko Postmortem, tapi belum dinyatakan 100 persen teridentifikasi.

Baca juga: 20 Lebih Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Datangi Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati

Alasannya dalam metode DVI terdapat tiga parameter primer identifikasi, yakni sidik jari, gigi, dan DNA yang pada ketiganya terdapat karakter khusus penunjuk identitas seseorang.

Sementara pemeriksaan medis bersifat data sekunder atau penunjang sehingga Tim DVI hingga kini belum menyatakan jenazah teridentifikasi secara penuh dan bisa diambil pihak keluarga.

"Dari secara medis dalam arti antropologi kami bisa membedakan antara WNA dan WNI. Namun karena kami memerlukan primer (identifikasi pembanding primer)," kata Hery, Rabu (15/9/2021).

Dalam kasus kebakaran Blok C2, Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021) terdapat dua narapidana WNA yang jadi korban tewas, yakni Samuel dan Ricardo Ussumane Embalo (51).

Bedanya, jenazah Ricardo yang merupakan WNA asal Portugal sudah dinyatakan teridentifikasi pada Senin (13/9/2021) dan pada Sabtu (18/9/2021) rencananya dibawa ke negara asal untuk dimakamkan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved