Formula E
Survei: Elektabilitas Tinggi Parpol Pengusul Interpelasi di Ibukota
Dua parpol yang mengusulkan interpelasi mendapatkan dukungan publik dengan tingginya elektabilitas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Polemik rencana interpelasi terkait Formula E memberi dampak elektoral bagi sejumlah partai politik yang memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta.
Dua parpol yang mengusulkan interpelasi mendapatkan dukungan publik dengan tingginya elektabilitas.
Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia tertinggi, di mana PDIP unggul sebesar 23,0 persen dan PSI 17,6 persen.
“Partai-partai politik yang mengusulkan interpelasi Formula E menguasai peta elektoral di ibukota,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P, Sabtu (18/9/2021).
Menurutnya, jika digabungkan, elektabilitas kedua parpol mencapai lebih dari 40 persen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditengarai berusaha membendung rencana interpelasi dengan mengumpulkan pimpinan parpol-parpol selain PDIP dan PSI.
Sebaliknya, pimpinan fraksi PDIP dan PSI masih harus menggalang dukungan untuk meloloskan interpelasi di paripurna DPRD.
Kedua parpol juga diketahui selama ini bersikap kritis terhadap kebijakan yang diambil Anies di ibukota.
Parpol-parpol selain PDIP dan PSI sebetulnya juga tergabung dalam koalisi di tingkat pusat, tetapi peta politik bisa berbeda di daerah.
Anies mendapat dukungan kuat dari Gerindra, di mana posisi wakil gubernur diduduki oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Elektabilitas Gerindra di ibukota hanya sebesar 5,3 persen, di bawah Golkar (8,1 persen) dan Demokrat (6,9 persen). Demikian pula dengan PKS yang bersama Gerindra mengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017, hanya meraih elektabilitas 5,0 persen.
Pada urutan berikutnya adalah Nasdem (3,9 persen) dan PKB (2,6 persen), disusul parpol baru yaitu Partai Ummat (1,9 persen). Parpol besutan Amien Rais tersebut mengungguli PAN (1,6 persen). Parpol baru lainnya, Gelora (1,4 persen) juga mengungguli parpol lama PPP (1,3 persen).
“PKS yang selama ini mendominasi Jakarta mendapat ancaman serius, di mana sejumlah tokohnya bergabung dengan Gelora,” jelas Alfian. PAN yang juga memiliki sejumlah tokoh seperti anak-anak politisi nasional Din Syamsuddin dan Zulkifli Hasan dibayang-bayangi aksi bedol desa Partai Ummat.
Belakangan, Abraham Lunggana atau akrab dipanggil Haji Lulung yang loncat dari PPP ke PAN dikabarkan kembali ke parpol lamanya. Sejak bergabung dengan PAN, perolehan kursi parpol dengan lambang matahari tersebut melonjak signifikan.
Pada papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), PBB (0,4 persen), Berkarya (0,3 persen), Hanura (0,1 persen), dan PKPI (0,1 persen), sedangkan Garuda dan Masyumi Reborn tidak mendapat dukungan. Sisanya pilihan parpol lain (0,9 persen) dan tidak tahu/tidak jawab (18,8 persen).
Survei ini dilakukan pada 7-14 September 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.