Penembakan Ustaz di Tangerang
Curhat Jarang Tamu, Raut Wajah dan Kesehatan Ustaz Armand Jadi Sorotan Sebelum Meninggal Ditembak
Ustaz Armand (43) sempat curhat kepada sang kakak bernama Santo sebelum meninggal ditembak orang misterius pada Sabtu (18/9/2021).
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ustaz Armand (43) sempat curhat kepada sang kakak bernama Santo sebelum meninggal ditembak orang misterius pada Sabtu (18/9/2021).
Peristiwa penembakan ustaz di Tangerang itu terjadi di Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Ustaz Armand dikenal sebagai seorang Paranormal yang membuka praktik pengobatan spriritual.
"Dia bisa memasang susuk atau aura dari pelanggannya itu," ujar Santo dikutip dari Wartakota saat ditemui di rumah duka, Minggu (19/9/2021).
Santo mengungkapkan Ustaz Armand memiliki keahlian tersebut sejak muda.
Baca juga: Jeritan Istri Pecahkan Keheningan Petang, Teriakan Kesakitan Ustaz Armand: Saya Tertembak
Para tamu pun banyak yang datang kepada Uztaz Armand.
"Bisa juga memperbaiki hubungan rumah tangga yang retak," kata Santo.
Namun, Ustaz Armand mengeluhkan kondisinya beberapa bulan ini.

Dimana, para tamu kini jarang mendatanginya.
"Sama saya memang suka curhat. Sekarang sepi yang datang," kata Santo.
Santo menyebut adiknya ini juga tidak cerita kalau ada masalah dengan orang lain.
Begitu pun dengan sejumlah ancaman.
"Kalau menerima ancaman dia tidak cerita. Tapi beberapa bulan ini dia memang sering murung," tuturnya.
Baca juga: Kasus Penembakan Ustaz di Tangerang, Orang Terakhir yang Bersama Korban Diperiksa Polisi
Kondisi Kesehatan Korban
Ketua RW setempat, Mangku mengungkap sosok Ustaz Armand.
Ustaz Armand merupakan Ketua Majelis Taklim Masjid Jami Nurul Yakin.
"Beliau orangnya sangat baik," ujar Mangku saat dijumpai di rumah duka, Minggu (19/9/2021).
Menurutnya korban di mata para tetangga tidak punya masalah. Orangnya saja pendiam.

"Ya tidak banyak omong, sering saling bantu tetangga juga," ucapnya.
Mangku menyebut bahwa Ustaz Armand dikenal sebagai paranormal.
Kerap kali mengobati orang dalam segi spiritual.
"Kalau paranormal sudah lama dijalaninya. Bahkan sejak dia muda," kata Mangku.
Kendati demikian selama pandemi ini korban jarang ada tamu.
Sangat sedikit yang berkunjung untuk berobat.
"Sepi tamunya, dia juga sudah beberapa bulan ini sakit. Sakit pada bagian lambung," ungkapnya.
Cerita Sang Anak

Alif (15) memegang buku yasin sambil menunggu jasad ayahnya dari autopsi.
Alif yang masih duduk di kelas 1 SMK ini mengenang sosok ayahnya itu.
Sebelum Ustaz Armand meninggal, Alif sempat berebut handphone dengan adiknya yang paling bungsu berusia 7 tahun.
'Kemarin saya mau pakai handphone ayah saya, tapi diambil sama adik," ujar Alif saat ditemui Warta Kota di rumahnya, Minggu (19/9/2021).
Baca juga: Polisi Ungkap Fakta Temuan Proyektil di TKP Penembakan Ustaz di Tangerang: Sempat Nyasar ke Rumah
Namun ayahnya mendekati Alif. Alif pun dirangkul dan diberi uang.
"Saya dikasih uang Rp. 50.000 sama ayah, biar saya yang mengalah," ucapnya sedih.
Akhirnya Alif pun mengalah. Dan merelakan ponsel itu digunakan adiknya.
"Tapi saat saya dikasih uang itu, ayah pesan jangan bilang ke ibu," kata Alif sambil menangis terisak.
Polisi Ungkap Identitas Korban
Polisi ungkap identitas korban penembakan di Tangerang pada Sabtu (18/9/2021) usai salat Maghrib.
Korban bernama Armand (43) beralamat di Jalan Nean Saba, RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Ustaz Armand merupakan Ketua DKM dan juga paranormal atau ahli spiritual.
"Korban ini Ketua Majelis Taklim dan membuka pengobatan kebatinan," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Bonar Pakpahan dikutip dari TribunTangerang.com, Minggu (19/9/2021).
Bahkan Armad telah lama membuka praktiknya ini. Sudah lebih dari puluhan tahun lamanya.
"Sudah 20 tahun korban buka pengobatan spiritual ini," ucap Bonar.
Korban ditembak usai menjalani salat Maghrib.
Pelaku pun saat ini masih dalam pencarian polisi.
"Kami masih buru pelakunya," katanya.
Analisa Pakar
Pelaku penembakan terhadap Ustaz Armand di Tangerang diduga hanyalah sebatas eksekutor.
Hal itu dikatakan Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel.
Menurut Reza terdapat aktor intelektual dibalik kasus ini.
Selain itu kata Reza dari sejumlah fakta di lapangan, cukup kuat dugaan bahwa kasus ini, adalah sebuah pembunuhan berencana.
"Dugaan, penembak sebatas eksekutor. Kalau begitu, berarti ada aktor intelektual atau pemesan dan pemasok senjata api," kata Reza, Minggu (19/9/2021) malam.

Reza menjelaskan kalau pelaku pakai alat yang terkesan sekenanya, mungkin seketika terbangun spekulasi bahwa pelaku adalah orang tidak waras.
"Begitu pada kejadian-kejadian serupa sebelumnya," katanya.
Tapi karena pelaku pada peristiwa ini pakai senjata api, menurut Reza, maka bolehlah publik meyakini ini sebagai pembunuhan oleh orang waras.
"Apalagi pelaku dikabarkan mondar-mandir di lokasi selama berhari-hari dan melihat posisi lubang pada tubuh korban, ada alasan untuk meninjau ini sebagai pembunuhan berencana," ujar Reza.
Jadi, kata dia, ketika pelaku-pelaku terdahulu disebut polisi sebagai orang tidak waras saja sudah sangat mengerikan, maka apalagi ketika pelaku pada kejadian mutakhir tergolong orang waras.
"Semakin mengerikan," katanya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebut Penembakan Ustaz Diduga Pembunuhan Berencana, Reza Indragiri Amriel: Berarti Ada Dalangnya dan judul Kenang Saat Terakhir Dibujuk Ayahnya, Anak Ustaz Arman Menangis, dan di Tribuntangerang.com dengan judul Ustadz Korban Penembakan Merupakan Paranormal dan Ahli Spiritual di Tangerang, dan judul Ustaz yang Ditembak di Tangerang Punya Keahlian Perbaiki Keretakan Hubungan Rumah Tangga,