Kang Dedi Kagum Lihat Lansia Berotot Kekar Bak Samson, Terungkap Pekerjaannya Diupah Rp 100 Ribu
Anggota DPR Dedi Mulyadi dibuat kagum dengan seorang lansia yang badannya masih kekar berorot.
Penulis: Elga H Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR Dedi Mulyadi dibuat kagum dengan seorang lansia yang badannya masih kekar berorot.
Berbeda dengan lansia pada umumnya, seorang pria yang ditemui Kang Dedi ini memiliki otot yang kekar layaknya binaragawan.
Apalagi saat ditemui Kang Dedi, lansia itu tak mengenakan baju sehingga terlihat dengan jelas otot kekarnya.
Otot-otot kekar itu terlihat di perut, langan, serta di kedua bahu pria tua itu.
Pertemuan itu terjadi ketika Kang Dedi Mulyadi alias KDM sedang blusukan menuju Gunung Sindang Geulis, Bandung Barat, Jawa Barat yang dikabarkan terbelah karena adanya praktik tambang.
Baca juga: Biasa Urus Lansia, Kang Dedi Dibuat Pusing Sama Pria Tua yang Gangguan Pendengaran: Lieur Aing
Di saat perjalanan itulah, keberadaan pria tua dengan otot begitu kekar mencuri perhatian Kang Dedi.
KDM pun langsung turun dari mobilnya dan berbincang dengan pria berotot itu.
Mantan Bupati Purwakarta itu kagum dengan bentuk tubuh pria itu yang begitu kekar.

Rupanya otot kekar yang dimiliki pria itu karena pekerjaan dia setiap harinya yang memerlukan tenaga ekstra besar.
Pria itu bekerja sebagai pemecah batu.
Tak tanggung-tanggung, kepada Kang Dedi, dia menyebut sudah menjadi pemecah batu sejak usianya 35 tahun.
Dia pun mengaku kelahiran tahun 1959 yang artinya sudah berusia 62 tahun.
Namun karena badannya yang masih berotot tak membuatnya terlihat seperti sudah beusia kepala 6.
"Lahir tahun 59 berarti umurnya 62 tahun," kata Kang Dedi dilansir dari Youtube pribadinya Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (22/9/2021).
Kepada Kang Dedi, pria tua berorot kekar itu mengaku mendapatkan upah Rp 100 ribu perharinya dari bekerja jadi pemecah batu.
Baca juga: Macan Tutul di Sanggabuana Terkam Puluhan Domba Warga, Kang Dedi Penasaran Berapa Lama Dia Laparnya
"Sehari Rp 100 paling tinggi Rp 150 ribu," ujar pria itu.
Saking kagumnya dengan otot pria itu, Kang Dedi menyamakannya dengan samson, sosok dalam cerita mengenai pria kekar perkasa.
"Kayak samson," kata Kang Dedi sambil memegang otot sang pria pemecah batu.
Kang Dedi Dibuat Pusing Hadapi Lansia Kurang Pendengaran

Sudah biasa mengurus lansia, tetapi kali ini Anggota DPR Dedi Mulyadi dibuat pusing ketika berbicara dengan seorang pria tua yang alami gangguan pendengaran.
Pasalnya, tiap Kang Dedi bertanya sesuatu, pria tua yang bernama Sersan itu hanya diam saja tak bereaksi.
Kang Dedi bahkan sampai harus berteriak di telinga Sersan atau menggunakan gestur tubuh untuk bisa berkomunikasi dengannya.
Mantan Bupati Purwakarta itu bertemu dengan Sersan sewaktu hendak memberikan domba kepada warga di kaki Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Saat itu, di tengah kebun, Kang Dedi melihat Sersan yang sedang berjalan kaki sambil membawa karung.
Kang Dedi pun berhenti dan menanyakan apa yang dibawa pria tua itu.
Baca juga: Mudanya Ngaku Temani Bung Karno Bertapa & Ilmu Kebal, Cerita Ki Saji Jadi Hiburan Kang Dedi
Namun Kang Dedi tak mendapat jawaban lantaran pria tua itu hanya diam saja.
Setelah berulangkali bertanya dengan nada lebih keras barulah dijawab oleh Sersan.
Rupanya Sersan menjual picung yang dipetiknya dari kebun.
"Dijual ga?," tanya Kang Dedi seperti dilansir dari akun Youtubenya, Rabu (22/9/2021).

Namun lagi-lagi Sersan hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan yang disampaikan Kang Dedi.
Kang Dedi pun lantas memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Sersan yang malah membuat kaget.
"Katanya uangnya terlalu banyak," ucap Kang Dedi menjelaskan ucapan Sersan.
Kepada Kang Dedi, Sersan menuturkan dirinya sebelum mengambil picung di kebun merupakan pemecah batu.
Bahkan, kaki dia mengalami cidera sampai harus mendapatkan 60 jahitan karena kecelakaan ketika mengambil batu.
"Makanya jangan ambil batu lagi, mending nyangkul di sawah," kata Sersan.
Baca juga: Sabarnya Kang Dedi Ladeni Lansia Ngaku Pernah Dampingi Bung Karno Bertapa: Berprasangka Baik Saja
Dengan disertai bahasa tubuh, Sersan mengatakan hal itu dilakukannya karena tak punya uang untuk membiayai anaknya sekolah.
Kang Dedi pun kemudian meminta Sersan membawa picung yang dibawanya ke mobil Wakil Komisi IV DPR itu.
Dia juga mengajak Sersan untuk naik ke mobilnya untuk sekalian diantarkan pulang.
Tapi lagi-lagi Sersan hanya diam saja lantaran tak mendengar.

Kang Dedi yang sudah berulangkali harus berbicara dengan nada kencang agar ucapannya didengar itu pun mengaku pusing berkomunikasi dengan Sersan.
"Lieur aing," teriak Kang Dedi di telinga Sersan sembari tertawa.