Formula E
Sempat Diwarnai Kericuhan, Polisi Bubarkan Paksa Massa yang Demo Tolak Formula E di Gedung DPRD DKI
Polisi mengambil sikap tegas dengan membubarkan ratusan massa yang melakukan unjuk rasa menolak ajang balapan Formula E.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Polisi mengambil sikap tegas dengan membubarkan ratusan massa yang melakukan unjuk rasa menolak ajang balapan Formula E.
Diketahui, ratusan massa yang tergabung dalam kelompok Jakarta Bergerak itu menggeruduk Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (22/09/21).
Pantauan awak Tribun Network di lapangan, aksi unjuk rasa itu dibubarkan polisi karena saat ini masih masa diberlakukannya PPKM Level 3.
Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiyarta meminta seluruh massa aksi membubarkan diri .
Pasalnya saat ini Jakarta masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
"Untuk semuanya tolong rekan-rekan silahkan tidak ada kerumunan, ini masih PPKM level 3," ucap Budi melalui pengeras suara di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.

Sekiranya pukul 10.30 WIB massa aksi mulai berkumpul disekitaran Gedung DPRD DKI Jakarta, lalu diperingati agar tidak membuat kerumunan dan dapat membubarkan diri.
"Maka dari itu atas nama undang-undang, kami akan bertindak tegas," tegasnya.
Baca juga: Massa Jakarta Bergerak Desak Anggota DPRD DKI Temui Pendemo
Budi menambahkan saat ini keselamatan warga merupakan hal yang terpenting.
Apabila massa masih tidak membubarkan diri ia akan langsung bertindak tegas.
"Apabila massa tidak mau membubarkan diri sampai peringatan ketiga, petugas silakan menindak tegas," ucapnya.
Nampak sejumlah orang turut mengenakan pakaian dengan nuansa hitam berkonfoi menggunakan kendaraan roda dua dan langsung dibubarkan polisi.
Baca juga: Massa Geruduk Gedung DPRD DKI Tolak Formula E, Aksi Demo Jakarta Bergerak Sempat Diwarnai Kericuhan
Tak hanya itu, di lokasi juga terlihat satu unit mobil komando dengan spanduk bertuliskan "Jakarta Bergerak Tolak dan Batalkan Formula E" yang terus bergerak menuju arah Senen, Jakarta Pusat.
Sempat diwarnai kericuhan
Massa kembali geruduk Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, aksi unjuk rasa dari sejumlah orang yang tergabung dalam Jakarta Bergerak sempat diwarnai kericuhan.
Sejumlah orang dari Jakarta Bergerak kembali mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta sekira pukul 10.30 WIB untuk menolak ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional, Formula E.
Kedatangan para demonstran ini diawali dengan konvoi menggunakan sepeda motor dan satu unit mobil komando.
Mulanya semuanya berjalan kondusif. Petugas kepolisian yang hadir di lokasi mengimbau massa untuk tak berkerumun dan menerapkan protokol kesehatan.
Sayangnya, beberapa jam setelah melakukan orasi, aksi unjuk rasa sempat diwarnai kericuhan.

Meski belum diketahui pasti apa penyebabnya, sejumlah pendemo terlihat berlari dan memukul kendaraan milik kepolisian.

Akibatnya, satu diantara pendemo sempat diamankan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Tak Rela Mas Anies Jadi Presiden, Trending Topic Twitter, Giring: Formula E Contoh Kebohongan Anies
Hingga berita ini diterbitkan, petugas kepolisian di lapangan belum memberikan keterangan resmi terkait kericuhan ini.
Hanya saja beberapa demonstran terus mengatakan bahwa rekan mereka yang diamankan petugas bukanlah provokator.
"Intinya dia bukan provokator," ujar satu diantara pendemo di lokasi.

Giring: Formula E Contoh Kebohongan Anies
Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha sebut kasus Formula E sebagai contoh kebohongan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mantan vokalis Nidji ini masuk dalam trending topic Twitter.
Ia masuk dalam lima trending topic Twitter pada Selasa (21/9/2021) pagi hingga sore ini.
Diketahui, hal ini merupakan buntut dari pernyataan mantan Giring ang diunggah dalam Twitter DPP PSI @psi_id.
Dalam postingan tersebut, Giring menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong.
Giring turut memberikan contoh kebohongan Anies, yakni pada ajang balap mobil listrik Internasional Formula E.
"Kasus Formula E adalah contoh paling lugas dan jelas kebohongan Pak Gubernur Anies memimpin. Pada saat rakyat DKI Jakarta kehilangan pekerjaan, ada anggota keluarga meninggal atau bahkan terkena Covid-19, uang pajak mereka justru dipakai untuk acara balapan Mobil Formula E," katanya kepada awak media, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Giring Ganesha Mengaku Tak Rela Anies Baswedan Jadi Presiden, Ketum PSI Singgung Pembohong
Secara tegas, ia mengatakan hal tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat.
Di tengah pandemi, kata Giring, Anies malah memakai uang rakyat dan bermewah-mewahan untuk acara balap mobil.
Giring menilai pemberitaan di media kontras dengan realita yang dilihatnya.
"Sementara di media dan publik Pak Gubernur pura pura peduli diatas penderitaan rakyat. Sekali lagi PSI tidak ingin menjatuhkan Gubernur Anies lewat hak Interpelasi, karena bertanya adalah hak yang konstitusional. Saya percaya masih ada niat baik dari partai-partai lain di DPRD DKI Jakarta yang ingin mendukung hak interpelasi, karena ini mewakili pertanyaan masyarakat DKI Jakarta untuk apa uang rakyat Triliunan dipakai untuk acara balap mobil," paparnya.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan tidak akan rela jika Anies Baswedan kelak akan menjadi Presiden RI.
Pernyataan Giring itu menjadikan dia trending di media sosial.
Dia beralasan, Anies Baswedan adalah pribadi pembohong. Anies saat ini menjabat Gubenur DKI Jakarta dan gara-gara kakinya tercebur got saat menyapa warga, oleh netizen disebut-sebut bakal menjadi Presiden RI.
Giring Ganesha menuding Anies Baswedan kerap membuat pencitraan dengan menunjukkan sikap pura-pura berempati pada penderitaan rakyat di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Anies Baswedan: Sunarti Sri Hadiyah Sosok di Balik Perjuangan Sarwo Edhie
Karenanya, Giring berharap Indonesia tidak jatuh ke tangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Pernyataan Giring yang dibagikan DPP PSI itu sontak mengundang reaksi keras para netizen pendukung Anies.

Mereka meluapkannya pada trending Giring, berikut Cuitannya.
@LBehank: Giring giring.... Cari panggung gak gitu gitu amat
@likeutami1: ude giring jangan berisik, gw kaga bakal milih anies juga ntar, dah nyanyi lg yaaaa
@ronavioleta: Stress akibat gagal nyaleg nya makin parah kek nya si @Giring_Ganesha Ini. Yg bohong nya ber- tahun2 malah di jilat2 sama partai mu. Sok meduliin penderitaan rakyat. Ngelawak aja ini anggota sirkus ibu kota
@idhamananda: Ahmad Dhani aja bisa dipenjarakan dengan alasan ujaran kebencian. Giring harusnya bisa dong dipenjarakan dengan alasan tersebut juga. Yok bisa yok hukum Indonesia adil tanpa memilah-milah mana oposisi mana pro pemerintah.
@PresidenKopi: Keq lagu dangdut kau. Tak rela tak rela
@banyuramadhan: Giring jadi Garing gini
Baca juga: Anies Baswedan Akan Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Tanah Munjul Hari Ini
@htimbat: Ngaca dulu @Giring_Ganesha jangan julid sm keberhasilan orang, secara lu muji2 tukang bohong yg dijilat sm partai mu @psi_id
@JatiHartawan: Giring..cuci tangan , cuci kaki..bobo ya
@kjwpisces: yg disana enak bgt nyantai2 giring opini ga jelas malah di kasih boba
@azizfathoroni21: Percayalah Giring yang asli tuh udah gak ada, itu hanya kloningan dari elit global.
Sebut Anies Pembohong
Pernyataan resmi Giring yang menyebut Anies Baswedan pembohong dan pernyataan ketidakrelaannya Anies jadi Presiden RI di Pilpres 2024 tersebut juga diunggah melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia dengan judul Gubernur Anies Pembohong pada Senin (20/9/2021).
“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024.“
“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring.
Giring juga menilai, Anies selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi.
Untuk menguji hal tersebut, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.
Baca juga: Bareng Mas Anies Diperiksa Soal Korupsi Tanah Munjul Besok, Ketua DPRD DKI Siap Penuhi Panggilan KPK
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. “
“Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” ucap Giring.
Uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.
“Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi."
"Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan, “ ujar Giring.
Ironisnya, di tengah semua penderitaan rakyat, Anies mengatakan menyerah, tidak bisa mengatasi situasi.
Ia mengaku tidak punya dana untuk mengatasi Covid-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.
Baca juga: Anies dan Ketua DPRD DKI Dipanggil KPK, Wagub Ariza: Kami Akan Memberikan Klarifikasi
“Saya percaya, kejujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis."
"Situasi genting akibat pandemi ini memerlukan keterbukaan dan transparansi. Karena hanya dengan itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis,” terang Giring.
Dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya keras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar.
“Gubernur Anies bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis,” jelas Giring.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Demo Tolak Formula E di Gedung DPRD DKI Jakarta Dibubarkan Polisi karena Masih Masa PPKM,