Soroti Korupsi saat Lantik Pengurus DPN, Ketum PKP Sarankan Koruptor Dimiskinkan dan Ditembak Mati
Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) menyoroti pemberantasan kasus korupsi di Indonesia yang tak habis-habis dilakukan pejabat hingga politisi
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) menyoroti pemberantasan kasus korupsi di Indonesia yang tak habis-habis dilakukan pejabat hingga politisi.
Ketua Umum PKP Mayjen TNI Mar. (Purn.) Yusuf Solihin menyarankan secara tegas bahwa koruptor seharusnya dimiskinkan dan bahkan ditembak mati.
Hal itu disampaikan Yusuf dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Nasional PKP periode 2021-2026 di North Jakarta Intercultural School, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/9/2021).
Yusuf meminta pemerintah tegas dalam penanganan kasus korupsi.
Ia menilai, seharusnya para koruptor dimiskinkan dengan cara dikuras habis harta serta aset mereka.
"Seharusnya semua aset-aset koruptor disita negara, tak boleh ada yang lepas. Kalau ada yang korupsi, disikat disita sampai kering, sampai habis kekayaannya," kata Yusuf di lokasi.
Dalam pidato kebangsaannya, Yusuf juga mengusulkan para koruptor dihukum seberat-beratnya.
Ia menilai para koruptor yang tidak mempunyai hati nurani, tidak berkemanusiaan, dan sangat merugikan rakyat banyak bisa ditembak mati.
"Kalo dia masih korupsi juga kita tembak aja kepalanya. Tapi kan ada hukum, kalo udah diperintahkan diarahkan diimbau udah terlalu kan," ucapnya.
Di internal PKP sendiri, Yusuf mengklaim bahwa pihaknya sudah melakukan pelbagai upaya agar para kader tidak melakukan aksi korupsi.
Baca juga: Misteri Jasad di Semak-semak Depok Terkuak, Aksi Prajurit TNI Lerai Pertikaian Dibalas Tusukan
Misalnya dengan penandatanganan pakta integritas sebelum para kader bertugas di PKP.
"Kita sudah jelas-jelas, seluruh pengurus pakai pakta integritas, dia ditugaskan di mana pun, eksekutif, legislatif tidak boleh korupsi," kata Yusuf.
"Orang-orang seperti itu kita singkirkan, tidak ada toleransi, kita pecat," tegasnya.
Adapun dalam acara pelantikan ini, Yusuf juga berharap PKP dapat bersaing di Pemilu 2024.
Pelantikan ini diharapkannya bisa meloloskan partai yang berdiri sejak tahun 1999 ini dalam tahap verifikasi peserta pemilu hingga tembus parliamentary threshold.