Dikira Meninggal, Tangis Balita Tak Berbusana Selama 4 Hari Temani Jasad Sang Nenek
Tangis balita berinisial J (3) tak berbusana menimbulkan keprihatinan warga Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ia temani jasad neneknya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis balita berinisial J (3) tak berbusana menimbulkan keprihatinan warga Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
J ditemukan di samping jasad neneknya, OT di dalam kamar rumah nomor 6 di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bahkan J sempat dikira telah meninggal karena telah menemani jasad neneknya selama empat hari.
Ketua RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Tika yang melihat tersebut sempat tak percaya melihat kondisi balita tersebut.
Tika mengira cucu korban sudah tak bernyawa juga, namun dugaannya salah.
"Saya pikir cucunya meninggal karena kan enggak makan tiga hari ternyata masih hidup," kata Tika di lokasi, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Bocah 3 Tahun Ditemukan Bersama Jasad Nenek Itu Dijemput Keluarga, Tante Janji akan Rawat
Kondisi bocah tersebut tampak memprihatinkan saat ditemukan polisi di dalam rumah itu.
Bocah laki-laki itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana.
Bocah tersebut tidak mandi berhari-hari sehingga tubuhnya dipenuhi kotoran berbau tak sedap.
Bocah tersebut tampak kurus dengan rambut panjang sebahu.

Warga dibantu petugas kepolisian kemudian memandikan bocah berinisial J itu.
Ia sempat menangis sebelum akhirnya ditenangkan warga dan petugas setempat.
Tika mengakui warga kerap kali mendengar tangisan dari rumah tersebut sebelum ditemukan jasad nenek OT.
Namun, tangisan bocah tersebut dianggap hanya angin lalu.
"Kalau tangisan kita sering denger memang. Anak itu sering nangis, cuman warga nganggepnya biasa aja," ucap Tika.
Baca juga: Sebatang Kara, Balita 3 Tahun yang Temani Jasad Sang Nenek di Kelapa Gading Akan Dirawat Tantenya
Tika juga menyinggung kecurigaannya sebelum jenazah OT ditemukan.
Menurut dia, kebiasaan OT ialah mengorder makanan via ojek online.
Dari situ, OT biasanya akan terlihat keluar ke teras rumahnya untuk mengambil makanan itu.
"Biasanya dia sering makan pake ojek online, tapi ini enggak ada. Biasa pagi-pagi ada," kata Tika di lokasi.
Kecurigaan lain yang dirasakan Tika yakni kondisi tempat sampah di rumah korban.
Sehari-harinya tempat sampah di rumah OT yang bernomor 6 pasti akan terisi sampah rumah tangga.
Tetapi, empat hari belakangan tong sampah itu kosong sama sekali.

Kecurigaan makin menguat saat Tika dan beberapa warga lainnya mencium bau menyengat dari arah rumah korban.
Bahkan, bau tidak sedap itu menyeruak sampai puluhan meter dari rumah OT.
"Baunya nyengat banget. Akhirnya saya samperin satpam, saya laporin pak RW, tetangga saya (OT) beberapa hari enggak keluar," ucap Tika.
Tika melapor ke pengurus RW setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Kelapa Gading.
Polisi lalu mendatangi rumah OT dan memanggil yang bersangkutan, namun tak ada sahutan.
Alhasil, polisi langsung mendobrak rumah OT dan menemukan jenazah wanita itu sudah membengkak di atas kasur.
"Pas (polisi) masuk, ternyata jenazahnya udah biru, udah bau busuk," kata Tika.
Baca juga: Derita Bocah 3 Tahun di Pegangsaan Dua: Temani Jasad Nenek 4 Hari, Ibunya Meninggal Sebulan Lalu
Di dalam kamar, di dekat jenazah korban, ada seorang balita laki-laki berusia 3 tahun yang masih hidup.
Balita itu tak lain adalah cucu OT yang selama ini memang tinggal serumah dengan korban.
Tika mengungkapkan dalam beberapa waktu terakhir korban tinggal bertiga bersama anak perempuan dan cucunya.
Namun, sebulan lalu, anak perempuan OT meninggal dunia sehingga wanita lansia itu hanya tinggal berdua dengan cucu laki-lakinya yang masih balita.
"Jadi korban punya anak, suami anaknya ini di Belanda, korban udah tinggal sama cucunya dari bayi. Ibunya si bayi ini sudah meninggal," jelas Tika.
Bulan Agustus lalu, ibunda J meninggal dunia setelah mengidap penyakit yang belum diketahui jenisnya.

Sedangkan baru-baru ini, nenek J, OT (64), juga harus menghadap Yang Maha Kuasa setelah meninggal dengan riwayat penyakit TBC.
Tika tak mengetahui pasti apa penyakit yang menyerang ibunda J.
Akan tetapi, wanita 35 tahun itu diketahui meninggal di atas kasur dalam kamarnya.
"Ibunya (J) baru meninggalnya, bulan Agustus, sama kayak gitu juga, (terbujur) kaku," kata Tika di lokasi, Kamis.
Sejak bayi hingga berusia 3 tahun, balita J tinggal bertiga dengan sang ibu dan neneknya OT di rumah itu.
Dengan meninggalnya sang ibunda, otomatis J harus hidup di bawah naungan sang nenek.
Sedangkan di sisi lain, kata Tika, ayah J merupakan seorang WNA yang belakangan diketahui tinggal di Belanda.
Selepas kepergian sang ibu, ajal kembali datang menjemput nenek OT.
OT meninggal dunia diduga karena penyakit TBC yang menjangkiti tubuhnya sejak lama.
Baca juga: Ibu dan Nenek Meninggal dalam Sebulan, Bocah 3 Tahun Setia Temani Jasad Orang Terakhir
Dijemput Tante
J (3), balita yang ditemukan di dekat jasad neneknya OT (64), akhirnya dijemput keluarganya.
J dijemput dari Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading oleh tantenya malam ini untuk selanjutnya dibawa tinggal bersama.
Tante J, Flora mengatakan, dirinya bersyukur bisa menjemput J untuk diasuhnya.
"Saya sebagai wakil dari keluarga sangat bersyukur karena bisa menyelesaikan keadaan ini dengan sangat baik. Saya adalah tantenya," kata Flora di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Kamis (30/9/2021) malam.

Menurut Flora, keponakannya itu akan dirawat sendiri di rumahnya di daerah Pamulang, Tangerang Selatan.
Mendengar kejadian yang menimpa J, Flora langsung datang bersama suaminya ke puskesmas.
Dirinya juga sempat mengajak ngobrol keponakannya itu sebelum menggendong menuju ke mobil dan membawanya pulang.
"Rencananya akan saya rawat sendiri di rumah saya di daerah Pamulang. Dia memang sudah dari kecil sama neneknya," kata Flora.
"Orangtua dari anak ini tidak ada jadi terpaksa harus saya yang rawat. Kondisinya sehat-sehat saja sampai saat ini," sambungnya. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)