Cerita Kriminal
Pusing Terlilit Utang Miliaran, Pedagang Tahu Karang Cerita Dibegal Rp 1,3 Miliar Melayang
Lantaran mungkin sudah begitu pusing dengan utang miliaran rupiah, seorang wanita nekat mengarang cerita menjadi korban begal.
Ia dijerat dengan Pasal 242 Ayat (1) , Ayat (3) KUHP Barang siapa dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan , diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan uang miliaran rupiah yang disebut-sebut hilang direbut begal ternyata tidak pernah ada.
"Bohong, tidak pernah ada uang segitu," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (11/10/2021).
IS mengarang cerita lantaran terjebak utang kepada seorang rentenir di desanya.
Utang tersebut berawal dari pinjaman untuk modal usaha namun tersangka harus mengembalikan uang lebih sebagai syarat meminjam.
Tersangka yang tidak mampu mengembalikan bunga yang wajib dibayarkan kepada rentenir itu lalu meminjam kembali dengan dalih ada banyak permintaan dari pelanggan.
"Pinjam 20 juta harus dikembalikan dengan lebih 8 juta, sekarang jual telur ke warung-warung, labanya enggak akan sampai 8 juta, akhirnya untuk nutupin itu dia pinjem 8 juta, nah dibalikin ke rentenir itu 8 juta," ucap Dede.
Kemudian dari pinjaman tersebut bunganya terus menggelembung hingga 40 juta rupiah.
"Nah dihitung bunganya diakumulasikan jadi enam miliar," ucapnya.
Baca juga: Tak Kunjung Bayar Utang Rp700 Ribu ke Wendy Cagur, Ayu Ting Ting Bocorkan Alasannya: Dengerin Ya!
Dalam menjalankan usahanya IS diketahui sudah bisa mengambil balik keuntungan dalam waktu enam bulan.
"Sebenarnya dalam jangka enam bulan modal dia usaha udah kembali modal, tetapi bunganya dilipat gulipatkan sama rentenir itu akhirnya dijadikan 25 miliar utangnya," ucap Kasat Reskrim Dede Sopandi.
Di Mata Tetangga
Pantauan Tribun Jabar, kediaman Ineu di Kampung Cikuray, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, terlihat sepi.
Salah satu tetangga IS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa IS merupakan warga yang tidak bergaul dengan tetangganya.
"Dia jarang berkomunikasi, tidak someah (ramah) terhadap tetangga, kayak sombong gitu," ucapnya.
Yang ia ketahui bahwa IS setiap harinya sering terlihat berjualan tahu di Pasar Cikajang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ineu-siti-nurjanah-31-per.jpg)