Eks Biro Hukum KPK Jualan Nasgor dengan Gerobak: Maaf, Kalau Masih Kurang-kurang
Sebelumnya, ahli hukum ini telah banyak menangani kasus korupsi mulai dari pejabat tinggi negara hingga kepala daerah.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Juliandi Tigor Simanjuntak, merupakan satu dari 57 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diberhentikan Firli Baharui dkk, usai tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Terkini, mantan fungsional Biro Hukum KPK itu banting setir jualan berjualan nasi goreng dengan gerobak di pinggir jalan dekat tempat tinggalnya.
Tigor tampak sibuk melayani pesanan saat dijumpai di warung nasi gorengnya di Jalan Raya Hankam, Kelurahan Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Senin (11/10/2021) malam.
Baca juga: Eks Pegawai KPK yang Dipecat Gegara TWK Kini Jualan Nasgor di Pinggir Jalan, Begini Awal Ceritanya
Tangannya cukup cekatan mengaduk nasi goreng di wajan panas, mengenakan topi hitam lengkap dengan apron atau celemek masa bak koki profesional.
Tigor masih sempat diajak bercengkrama meski tangannya terus sibuk membuat nasi goreng, warungnya berdiri di pelataran toko aki kendaraan Ninja Baterai.
Sekilas tidak ada yang spesial dengan warung nasi goreng milik Tigor, buka setiap malam pukul 18.00 hingga pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Dipecat PSI, Sosok Viani Limardi yang Pernah Gabung Teman Jokowi Sampai Marah Ditilang Polisi
Baca juga: Video Eks Pegawai KPK Jualan Nasi Goreng Pinggir Jalan, Novel Baswedan dan Keluarga Ikut Kulineran
Warungnya sederhana, modal gerobak dengan kursi meja tak terlalu banyak. Area parkirnya juga tidak terlalu luas, laiknya pedagang kaki lima pinggir jalan.
Tigor merupakan mantan Fungsional Biro Hukum KPK, dia mengabdi di lembaga antirasuah sejak 2008 melalui program seleksi KPK Memanggil.
Sebelumnya, ahli hukum ini telah banyak menangani kasus korupsi mulai dari pejabat tinggi negara hingga kepala daerah.

Tigor bercerita, lokasi tempat dia berjualan merupakan milik kerabatnya. Dia membuka usaha jual beli aki kendaraan bernama Ninja Baterai.
Malam harinya, lokasi itu dia manfaatkan untuk berjualan nasi goreng.
"Jadi tempat ini disewa oleh kerabat kami, jadi tuh ini saya berdua sama sahabat saya (buka usaha nasi goreng), jadi kami diberikan fasilitas untuk berjualan di sini," kata Tigor.
Baca juga: Novel Baswedan: Kami Diberantas oleh Pimpinan KPK Sendiri
Tigor mengaku, usaha jualan nasi goreng dijalankan bersama teman-teman gerejanya. Mereka biasanya aktif berdiskusi atau kumpul-kumpul di daerah Kampung Sawah (KS) Bekasi.
Modal usaha jualan nasi goreng pinggir jalan ini merupakan patungan, Tigor bersama satu orang temannya sama-sama berinvestasi masing-masing Rp4 juta.
"Modalnya itu satu orang Rp4 juta, jadi totalnya Rp8 juta, yang susah itu kalau usaha mulainya, jadi mohon maaf kalau masih ada yang kurang-kurang," ungkap Tigor sambil tersenyum.
Dia mengaku, resep masakan nasi goreng ini didapat melalui YouTube. Modalnya hanya senang masak, ia lalu mencoba-coba dan berani membuka usaha.
Baca juga: Ngaku Keturunan Nyi Roro Kidul Bisa Tangkal OTT, Siska Sukses Tipu Anggota DPR Rp 4 Miliar Lebih
Bahkan untuk menentukan masakan nasi gorengnya merupakan ciri khas mana, ia tidak bisa mengklaim karena masakannya merupakan hasil racikan dan kombinasi resep yang ada di YouTube.
"Itu yang sulit saya ucapin yah (nasi goreng khas mana), karena jujur semua menu yang saya sampaikan itu atau yang saya buat ini semuanya produksi dari YouTube gitu," akunya.
"Jadi karena tadi engga ada kegiatan saya coba-coba melihat resep semua yang ada di YouTube, tapi tentunya saya engga satu menu ya, saya kombinasikan entah beberapa menu, inilah salah satu yang bisa saya sajikan, jadi ada khasnya dalam usaha saya ini," ucapnya.