Tereliminasi dari Aglomerasi, Bupati Tangerang Mengaku Kekurangan Tenaga Medis untuk Vaksin

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pihaknya akan menggenjot vaksinasi 1.000-1.500 dosis per hari di setiap kecamatan.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengadakan rapat bersama Forkopimda soal percepatan vaksinasi Covid-19 yang belum mencapai targer nasional yakni 70 persen, Selasa (19/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang langsung mengadakan rapat percepatan vaksinasi Covid-19 karena belum mencapai target nasional yakni 70 persen.

Sebab, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan Kabupaten Tangerang dan Bogor dari wilayah aglomerasi Jabodetabek.

Kedua wilayah tersebut dikeluarkan karena belum mencapai 70 persen vaksinasi.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pihaknya akan menggenjot vaksinasi 1.000-1.500 dosis per hari di setiap kecamatan.

Hal itu menjadi pembahasan penting saat rapat mendadak antara Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar,  organisasi perangkat daerah (OPD), Forkopimda serta 29 camat yang ada diwilayah Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Kabupaten Tangerang Dikeluarkan Dari Wilayah Aglomerasi Karena Capaian Vaksinasi Covid-19 Rendah

"Vaksinasi 1.000 dosis pertama di setiap kecamatan setiap hari," jelas Zaki di Pendopo Bupati, Selasa (19/10/2021).

Menurut dia, adanya 29 kecamatan per hari, lanjutnya, Pemkab Tangerang menargetkan 29.000 dosis vaksin per hari.

Hal itu guna mengejar penurunan status wilayah dalam penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM dari Level 3 menjadi Level 2.

"Capaian vaksinasi memang belum 70 persen karena masih 56,4 persen. Jadi harus dijemput agar PPKM turun menjadi level 2," jelas Zaki.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Depok Menurun, Lokasi Karantina Wisma Makara UI Ditutup

Dalam kesempatan itu, ia mengaku, ada kendala di Kabupaten Tangerang hingga belum mencapai 70 persen vaksinasi.

Pertama karena terbatasnya tenaga medis di Kabupaten Tangerang.

Selain itu, wilayah yang sangat luas sehinga  menyita waktu dalam memberikan penyuntikan vaksin baik dosis satu maupun dosis ke-dua.

"Kemudian, stok dosis vaksin yang terbatas yang disuplai oleh pemerontah serta banyaknya data warga Kabupaten Tangerang yang sudah tervaksinasi tersedot oleh wilayah lain," tuturnya.

Sebagai informasi, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeluarkan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor dari wilayah Aglomirasi.

Baca juga: Buntut Temuan Kasus Positif di SMPN 10 Depok, 92 Siswa Hingga Guru Ikut Tes Covid-19 Massal

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved