Persija Jakarta

Laga Liga 1 2021 Arema FC Lawan Persija Jakarta Jadi Sorotan, Apa Yang akan Dilakukan PSSI?

Laga Liga 1 2021 antara Arema FC melawan Persija Jakarta menjadi sorotan, lalu apa tindakan PSSI?

Editor: Suharno
LigaIndonesiaBaru.com
Laga Liga 1 2021 Arema FC vs Persija Jakarta jadi sorotan, apa yang akan dilakukan PSSI. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Laga Liga 1 2021 antara Arema FC melawan Persija Jakarta menjadi sorotan, lalu apa tindakan PSSI?

PSSI menyoroti enam keputusan wasit Liga 1 2021 dan Liga 2 2021 yang dianggap aneh dan merugikan tim-tim yang bermain.

Dari enam keputusan wasit yang kontroversial ini termasuk laga Liga 1 2021 antara Arema FC melawan Persija Jakarta di pekan ketujuh.

Kepemimpinan wasit di Liga 1 2021 dan Liga 2 2021 kerap dipertanyakan oleh banyak pihak sejak liga kembali bergulir.

Baca juga: Klasemen Liga 1 2021 Pekan Ketujuh, Persib Bandung Naik, Persija Jakarta dan Bali United Turun

Beberapa keputusan wasit dinilai kontroversial dan merugikan sejumlah klub yang bermain.

Kejadian itu sudah terjadi sejak laga pertama Liga 1 2021, saat Persik Kediri bertemu dengan Bali United di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, pada 27 Agustus 2021.

TONTON JUGA:

Saat itu, wasit membuat keputusan kontroversi dengan tidak mengulangi eksekusi penalti pemain Persik, Youssef Ezzejjari, yang kebetulan tidak berbuah gol.

Padahal, saat itu, ada pemain Bali United yang masuk ke area kotak penalti sebelum Ezzejjari menendang bola.

Baca juga: Marko Simic Jadi Sorotan, Pelatih Persija Akui Berharap Lebih: Normal Jika Dapat Tekanan Lebih

Terbaru, ada juga keputusan kontroversial dari wasit yang memimpin laga antara Arema FC kontra Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021).

Saat itu, wasit yang memimpin pertandingan, Oki Dwi Putra, menganulir gol Marko Simic karena dinilai melakukan pelanggaran.

Padahal, dari tayangan ulang, justru pemain Arema FC yang menjatuhkan pemain Macan Kemayoran di kotak terlarang.

Melihat hal-hal tersebut, PSSI lantas memberikan sorotan khusus kepada wasit yang memimpin enam pertandingan di Liga 1 dan Liga 2 2021.

Baca juga: Hanya Koleksi 10 Poin dari 7 Laga, Ini Penilaian Manajemen Persija Kepada Pelatih Angelo Alessio

Dikutip dari laman resmi PSSI, enam pertandingan tersebut sebagai berikut:

1.Persik Kediri versus Bali United

Pertandingan ini terlaksana pada 27 Agustus 2021 di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Persik Kediri mendapat hadiah penalti pada menit ke-12.

Namun, Youssef Ezzejjari yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkan peluang itu menjadi gol.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Champions Matchday 3, Barcelona Akhirnya Menang, Manchester United Come Back

Proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain Bali United yang masuk kotak penalti sebelum bola dieksekusi.

Wasit yang bertugas, Yudi Nurcahya, membiarkan permainan tetap berjalan alias play on.

Padahal, menurut aturan FIFA, wasit berhak mengulang penalti tersebut.

2. Penalti Bhayangkara FC (Bhayangkara versus Persiraja)

Masih terkait penalti, kali ini terjadi pada laga Bhayangkara FC versus Persiraja Banda Aceh di Stadion Indomilk Arena, Minggu (31/9/2021).

Bhayangkara FC mendapat penalti pada masa injury time karena bek Persiraja Zamzani melakukan pelanggaran handball.

Eksekusi 12 pas diambil Ezechiel N'Douassel dan berbuah gol.

Namun, proses penalti itu menjadi sorotan karena ada pemain dari masing-masing tim yang masuk ke kotak 16 sebelum Ezechiel mengeksekuisi bola.

Meskipun sudah gol, penalti itu seharusnya diulang jika merujuk pada aturan FIFA, wasit Musthofa Umarella tetap mengesahkan gol tersebut.

3. Laga Arema FC dan Persija Jakarta

Ada beberapa insiden yang menjadi sorotan seperti keputusannya tidak memberikan hadiah penalti saat pemain Persija, Rio Fahmi dijatuhkan pemain Arema FC.

Oki Dwi Putra juga melayangkan kartu merah ke Kushedya Hari Yudo.

Striker andalan Timnas itu dinilai diving karena terjatuh saat duel dengan pemain Persija.

Paling menjadi sorotan, yaitu saat gol Marko Simic dianulir.

Striker Persija Jakarta awalnya berhasil mencetak gol di masa injury time, tapi dia dianggap melakukan pelanggaran ke kiper Arema FC, sehingga golnya tidak disahkan.

4. Kalteng Putra versus PSBS

Ada tendangan ke arah badan pemain Kalteng Putra.

Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning.

Padahal tendangan Kungfu pemain PSBS bisa berbahaya terhadap karier pemain lawan.

5. Rans Cilegon versus Badak Lampung

Dalam tayangan ulang terlihat pemain Badak Lampung tidak menyentuh bola di kotak terlarang.

Namun, wasit justru memberikan penalti ke Rans Cilegon.

6. Kartu merah Irsyad Maulana (Borneo FC versus Persita)

Dalam laga Borneo vs Persita di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (2/10/2021), ada satu keputusan wasit Iwan Sukoco yang disorot.

Pada menit ke-44 sang pengadil mengeluarkan kartu merah tidak langsung untuk pemain Persita Irsyad Maulana, yang dianggap melakukan diving di daerah pertahanan Borneo.

Padahal, dalam tayangan ulang, Irsyad Maulana sejatinya benar-benar dilanggar. Nuriddin Davronov yang melakukan tekel pun mengisyaratkan bahwa dia benar melanggar Irsyad.

Terkait enam kejadian itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, telah menugaskan Ahmad Riyadh selaku Ketua Komite Wasit untuk melakukan evaluasi.

Ahmad Riyadh pun mengaku sudah menyiapkan sejumlah sanksi jika wasit yang bersangkutan terbukti mengambil keputusan yang salah.

Misalnya, wasit yang terbukti melakukan kesalahan kategori sedang akan diistirahatkan selama beberapa laga.

Kemudian wasit yang melakukan kesalahan berat akan diturunkan menjadi wasit Liga 2.

Ada pun wasit yang melakukan kesalahan fatal terancam diberhentikan dari jabatannya.

"Kesalahan fatal ini jika tindakan wasit ini bisa mengubah pertandingan. Misal seharusnya kedudukan 1-1, tetapi karena kesalahan wasit bisa menjadi 2-1," kata Riyadh.

"PSSI ingin agar semua wasit yang bertugas di Liga 1 dan 2 lebih fokus sehingga tidak ada kesalahan elementer yang kemudian menjadi respons negatif dari klub, netizen, sponsor, bahkan pemerintah," ujarnya.

Riyadh pun memastikan jika sanksi yang diberikan itu akan mengacu pada aturan dari FIFA, AFC, dan AFF.

"Kalau human error, itu bisa dibina. Kecuali jika ditemukan indikasi match fixing atau kesalahan fatal lainnya. Nanti tunggu saja investigasi yang kami lakukan," jelas Riyadh.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved