Cerita Kriminal

Tak Dapat Jatah Preman, Pria di Tangerang Aniaya Pedagang: Jadi Anak Pesantren Ngaku Tobat

Tidak berikan jatah preman, pria di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang malah dibakar hidup-hidup. Pelaku kabur ke pesantren mengaku tobat.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Polsek Teluknaga melakukan ungkap kasus penyiraman bensin oleh preman kepada pedagang warung karena kesal tidak dapat uang palak untuk mabuk-mabukan, Kamis (21/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tidak berikan jatah preman, pria di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang malah dibakar hidup-hidup.

Untungnya, korban berinisial LE tersebut nyawanya masih terselamatkan, tapi mengalami luka bakar 37 persen di badannya.

Adalah IS (42) seorang preman yang tega menyiram LE pakai bensin dan membakarnya karena tidak diberikan jatah preman.

Kapolsek Teluknaga AKP Anton menjelaskan, kasus penganiayaan dengan luka berat itu terjadi pada Jumat (24/9/2021) sekira pukul 23.00 WIB.

"Pelaku berhasil kami tangkap di wilayah Grobogan, Jawa Tengah," kata Anton di Mapolsek Teluknaga, Kamis (21/10/2021).

Kronologis awalnya, saat pelaku dalam kondisi mabuk melakukan pemalakan terhadap korban yang sedang berjualan sosis bakar di wisata Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Polisi Tarik Baju Taryadi Politikus Demokrat Indramayu, Penghasut Gerombolan Preman di Ladang Tebu

Pasalnya, uang hasil malak tersebut akan digunakan IS untuk mabuk-mabukan.

Namun, korban tidak memenuhi permintaan IS karena alasan terjepit ekonomi di masa sulit seperti ini.

Polsek Teluknaga melakukan ungkap kasus penyiraman bensin oleh preman kepada pedagang warung karena kesal tidak dapat uang palak untuk mabuk-mabukan, Kamis (21/10/2021).
Polsek Teluknaga melakukan ungkap kasus penyiraman bensin oleh preman kepada pedagang warung karena kesal tidak dapat uang palak untuk mabuk-mabukan, Kamis (21/10/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Kesal permintaannya tidak dipenuhi oleh pemilik warung, IS langsung memukul korban menggunakan batang besi yang tergeletak dekat lokasi kejadian.

Tapi korban LE berhasil mengelak dan membuat IS semakin geram.

Baca juga: Rekam Aksi Pungli Preman kepada Sopir Angkot di Pasar Minggu, Netizen: Murni Rasa Simpati

"Akhirnya IS menyiramkan bensin ke tubuh korban, dan membakar korban dengan pemantik," sambung Anton.

Adapun bensin didapat pelaku berasal area dagangan korban yang biasa dipakai korban untuk mencari nafkah.

"Motif pelaku karena merasa permintaannya tidak dituruti, tersangka minta uang untuk beli miras lagi. Oleh korban tidak diberikan karena saksi dan korban tidak mampu juga. Jadi, korban dibakar," beber Anton.

Setelah melakukan penganiayaan dengan luka berat, pelaku pun melarikan diri ke salah satu pondok pesantren di Grobogan, Jawa Tengah.

Polsek Teluknaga melakukan ungkap kasus penyiraman bensin oleh preman kepada pedagang warung karena kesal tidak dapat uang palak untuk mabuk-mabukan, Kamis (21/10/2021).
Polsek Teluknaga melakukan ungkap kasus penyiraman bensin oleh preman kepada pedagang warung karena kesal tidak dapat uang palak untuk mabuk-mabukan, Kamis (21/10/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Sedangkan korban yang mengalami luka bakar 37 persen tengah dirawat di rumah sakit.

Anton menuturkan, pelaku berada di pesantren untuk melarikan diri, dengan alasan ingin tobat agar diterima pihak pesantren.

Pelaku juga ditangkap petugas tanpa perlawanan.

"Alhamdulillah biaya rumah sakit korban dicover oleh LPSK. Sehingga menambah kita untuk semangat mengungkap kasus ini," kata Anton.

Dari perbuatannya, IW disangkakan Pasal 351 Ayat 2 KUHPidana tentang Penganiayaan yang mengakibatkan korban luka berat dengan ancaman paling lama lima tahun penjara.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved