Warga Koja Keracunan Rice Box PSI
Nasi Box PSI Lauk Telor dan Sayur Buncis Bikin Repot, 23 Warga Koja Keracunan hingga Harus Dirawat
Rice box atau nasi box pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuat warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara geger.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Rice box atau nasi boks pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuat warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara geger.
Pasalnya nasi boks berisi nasi putih, sayur buncis, dan lauk berupa tahu, tempe, serta telur tersebut membuat 23 warga mengalami keracunan.
Diwartakan TribunJakarta 23 warga tersebut muntah, pusing, hingga diare.
Gejala kesehatan ini dialami para warga korban keracunan berjam-jam setelah menyantap hidangan nasi boks tersebut.
Salamah (59), salah seorang warga menyatakan, nasi boks tersebut diberikan kepadanya sekitar pukul 16.00 WIB kemarin sore.
Salamah yang sedang berada di kediamannya diminta memakai masker saat beberapa petugas PSI membagikan nasi boks tersebut.
"Saya disuruh pakai masker, terus saya dikasih nasi. Dikasih orang partai PSI," ucap Salamah di lokasi, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Makan di Acara Hajatan, Belasan Warga Kota Tangerang Diduga Keracunan Makanan
Salamah menyantap nasi boks tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.
Ia baru merasakan gejala keracunan makanan empat jam setelahnya.
"Berasanya mah udah malam jam 9. Berasanya mual, pusing, muntah. Makan jam 5, kerasanya jam 9. Itu isinya telur, tempe, buncis, kemangi, sama selada," kata Salamah.
Baca juga: Makan Buah Kecubung, Anak 13 Tahun Meninggal Keracunan, Temannya Mabuk Berat
Selepas dirinya muntah-muntah, Salamah lalu dibawa ke RSUD Koja untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Kini, ia masih merasakan pusing-pusing meskipun sudah tak lagi mual maupun muntah.
"Saya kemarin diambil darah, cek jantung. Sekarang masih agak puyeng dikit," ucap Salamah.
Anah (49), warga lainnya mengatakan, rice box dengan logo PSI yang diterimanya terlihat seperti nasi boks pada umumnya.
Tak ada bau tidak sedap maupun rasa aneh dari nasi boks bertuliskan #RiceBoxPSI itu.
dirinya baru merasakan gejala pusing pada pukul 00.00 WIB dini hari tadi.

Awalnya Anah tak merasakan apapun karena suaminya yang juga menyantap nasi boks tersebut sehat-sehat saja.
Ia pun meminta diurut oleh sang suaminya hingga berujung muntah-muntah.
"Jadi nggak bisa tidur, ngadep sana sini sakit. Pas diurut perutnya, malah muntah jam 1.30 WIB," ucap Anah.
Masih pada malam tadi, Anah lalu mendapati bahwa tetangga-tetangganya yang lain ternyata mengalami gejala serupa.
"Sebelumnya kata ibu-ibu ada yang muntah. Tapi aku nggak ngerasa apa-apa pas sore, malemnya aja baru kerasa," ucap Anah.
Ketua RW 06 Kelurahan Koja, Suratman mengatakan, nasi boks atau rice box tersebut diberikan kepada 80 orang warganya kemarin sore.

Dari 80 orang yang menyantap hidangan nasi boks tersebut, 23 di antaranya mengalami keracunan.
Dari jumlah tersebut, 18 orang sudah pulang ke rumah masing-masing sedangkan lima orang masih dirawat inap.
"Sebagian sudah pulang, saat ini masih ada yang rawat inap lima orang," kata Suratman.
Pada setiap boks makanan itu juga terdapat logo Partai Solidaritas Indonesia disertai dengan tulisan #RiceBoxPSI.
Suratman mengatakan, puluhan rice box tersebut diberikan oleh perwakilan PSI yang merupakan kenalan dari warga RW 06 Kelurahan Koja.
"Yang memberikan dari perorangan. Jadi warga saya punya teman, kegiatan sih nggak ada. Diberikan, diterima, akhirnya disalurkan ke RT/RW," ucap Suratman.
"Yang saya tahu iya, (dari PSI). Tapi ini musibah, yang penting nanti ada koordinasi," sambungnya.
Polisi Cek di Lab
Polisi mengecek kandungan nasi boks alias ricebox Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diduga menjadi penyebab keracunan warga di RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Sampel dari ricebox itu dikirimkan ke laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Kapolsek Koja, AKBP Abdul Rasyid, mengatakan, dikirimkannya sampel ricebox ke laboratorium dibutuhkan untuk langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus ini.
"Jadi kita belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi, mengingat barang bukti atau makanan yang nasi kotak itu lagi sedang dikirim ke laboratorium di Sentul," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Hasil pemeriksaan sampel ricebox dari laboratorium paling cepat keluar malam ini.
Setelah hasil laboratorium didapatkan, polisi akan memeriksa saksi-saksi terkait peristiwa ini.
"Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa. Itu kan nanti ketika pemeriksaan kita nggak ngada-ngada lagi," kata Abdul.
Baca juga: Keracunan Rice Box PSI, Cerita Warga Koja Mual & Muntah Setelah 4 Jam Makan
Sembari menunggu hasil laboratorium, polisi sementara ini sudah melakukan pendataan saksi-saksi.
Ada beberapa saksi yang telah didata terkait keterlibatannya dalam menyediakan ricebox kepada warga RW 06 Kelurahan Koja Minggu (24/10/2021) kemarin.
"Sementara lagi didata, siapa pemasaknya, siapa yang memesan, tempat masaknya di mana, itu kan perlu pendataan dulu," kata Kapolsek.
"Jadi kita sembari menunggu hasil lab tadi itu, setelah nanti malam ada baru kita panggil saksi-saksi yang masak-masak itu," sambungnya.
Tanggapan PSI
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta buka suara soal adanya puluhan warga Kelurahan Koja, Jakarta Utara yang keracunan setelah menyantap rcebox PSI.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar, mengatakan, pihaknya tak membuat sendiri makanan yang dibagikan kepada warga dalam bentuk ricebox itu.
"Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ricebox ini dari publik, bekerjasama dengan warung-warung dan UMKM," ucapnya, Senin (25/10/2021).
Michael menyebut, saat ini sudah lebih dari 300 ribu ricebox yang dibagikan PSI di seluruh Indonesia dan selama ini semuanya berjalan baik.
"Ricebox PSI esensinya adalah mendukung UMKM yang terdampak pandemi dan kami membeli makanan dari UMKM agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat," ujarnya.
PSI pun memohon maaf atas kejadian kemarin dan berharap makanan yang dibagikan itu bisa menjadi berkah bagi masyarakat.
Michael menerangkan, PSI juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan seluruh warga Koja yang keracunan tertangani dengan baik.
Baca juga: Selidiki Penyebab Keracunan Warga di Koja, Polisi Kirim Sampel Ricebox PSI ke Laboratorium
"Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan. Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung," tuturnya.
Ia pun memastikan, sang pemilik warung sudah mengakui kelalaiannya dan meminta maaf kepada korban yang mengalami keracunan.
"Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya, baik kepada kami dan warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," kata dia.