Tak Kenal Personal Ahok, Alasan Viani Limardi Kagumi Sosok Eks Gubernur DKI: Orangnya Langka
Anggota DPRD DKI Jakarta Viani Limardi mengaku sangat terinspirasi sosok eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Saat itu, ia membantu Ahok melakukan kampanye di daerah-daerah, khususnya di sekitar kawasan Jakarta Utara.
“Saya terpanggil ikut gegap gempita Pilgub jadi relawan pak Ahok. Waktu itu bantu-bantu kampanye pak Ahok ke masyarakat di wilayah kami masing-masing,” kenang Viani.
Disinilah Viani mulai mengenal dunia politik dan bertemu dengan teman-teman yang kemudian mendorongnya masuk ke PSI.
Bahkan, ia sempat mengira PSI adalah partai politik yang didirikan oleh Ahok setelah kalah dalam Pilgub DKI 2017 lalu.
“Banyak teman waktu jadi relawan Ahok yang bergabung dengan PSI, teman-teman yang dulu relawan pak Ahok beberapa jadi pengurus DPP PSI,” ujarnya.
“Malah, awalnya saya dengar-dengar partai ini partainya pak Ahok,” sambungnya.
Setelah bergabung dengan PSI, Viani mengaku tak langsung tertarik terjun ke dunia politik.
Ia awalnya hanya membantu PSI bidang legal dan hukum.
Selama dua tahun bergabung dengan PSI sejak 2017 hingga 2019, Viani merasa sejalan dengan arah dan tujuan partai besutan Grace Natalie tersebut.
Terlebih, PSI didominasi oleh kader-kader muda yang punya pemikiran berbeda dibandingkan partai-partai lain yang lebih dulu eksis di kancah politik tanah air.
“Setelah saya ikut banyak bantu-bantu di PSI, saya lihat partai ini sangat anak muda sekali, berbeda dari partai yang selama ini kita tahu,” tuturnya.
“Jadi, itu yang membuat saya nyaman. Saya merasa kami seperjuangan, segaris dan akhirnya masuk deh ke politik,” sambungnya.
Setelah resmi menjadi kader PSI, Viani langsung didaftarkan partainya ikut pemilihan umum (Pemilu) di tahun 2019 lalu.
Saat itu, ia menjadi calon legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta dari daerah pilih (Dapil) 3 Jakarta Utara.
Lantaran umurnya di dunia politik masih seumur jagung, Viani tak mengira dirinya bisa lolos ke parlemen Kebon Sirih.