Pilpres 2024
Mimbar Anies di Puncak HUT ke-57, Sinyal Kuat Golkar Beri Dukungan di Pilpres 2024?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri puncak perayaan HUT ke-57 Partai Golkar
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri puncak perayaan HUT ke-57 Partai Golkar.
Ia tampak hadir mengenakan batik warna cokelat dalam acara yang dihelat di gedung DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tampak mesra dengan sejumlah pimpinan Golkar DKI.
Anies pun diberikan panggung khusus untuk memberikan sambutan di hadapan puluhan kader partai berlambang pohon beringin ini.
Lalu apakah ini merupakan sinyal kuat Golkar akan mengusung Anies dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang?
Baca juga: Anies Girang Diundang ke Acara HUT Golkar: Semoga Sering Ketemu Lagi
Ketua DPD Golkar DKI, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan, peluang mendukung Anies masih tetap ada.
Namun, pihaknya kini belum memutuskan siapa yang bakal diusung dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Partai Golkar masih melaksanakan konsolidasi internal untuk persiapan tahun depan," ucapnya, Minggu (31/10/2021).
Ia pun enggan banyak berkomentar lagi soal peluang Golkar mengusung Anies.
Zaki berdalih, Golkar saat ini masih konsentrasi membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
"Kita belum berbicara 2024 karena masih cukup panjang. Sekarang ini konsentrasi Partai Golkar adalah bagaimana penanganan Covid-19 ini," ujarnya.
"Bukan cuma masalah kesehatan, tapi juga ekonomi bisa berjalan dengan baik," sambungnya.
Baca juga: Anies Girang Diundang ke Acara HUT Golkar: Semoga Sering Ketemu Lagi
Hubungan Golkar dengan Anies belakang memang tampak makin mesra.
Hal ini bisa dilihat dari dukungan Fraksi Golkar DPRD DKI terhadap berbagai kebijakan dan program yang dijalankan orang nomor satu di ibu kota itu.
Seperti dukungan Golkar terhadap rencana Anies menggelar Formula E pada 2022 mendatang.
Bahkan, Golkar turut diundang makan malam di rumah dinas Anies bersama enam fraksi penolak interpelasi Formula E.
Ketua Fraksi Golkar, Basri Baco pun mengkritik PDIP dan PSI yang malah mengabaikan kewajibannya sebagai anggota dewan demi menggulirkan interpelasi.
"Ini lucu-lucuan aja sih. Kalau Golkar gini, kalau ada kewajiban dan hak, maka yang harus didahulukan adalah kewajiban," ucap Baco, Kamis (26/8/2021).
"Interpelasi itu hak, sementara kewajiban dewan itu masih banyak yang tertunda," tambahnya menjelaskan.
Ia pun menyebut, penggunaan hak interpelasi hanya menambah pekerjaan rumah DPRD DKI.
Padahal, di sisi lain banyak agenda DPRD DKI yang tertunda imbas pandemi Covid-19.
Seperti pembahasan perubahan APBD 2021 hingga revisi Perda Covid-19 yang tak kunjung selesai.
Baca juga: Sepekan Gubernur Anies Pamer 4 Penghargaan Pemprov DKI: Sabet Level Nasional sampai Internasional
Untuk itu, Baco menegaskan, Fraksi Golkar tak sejalan dengan PDIP dan PSI.
"Golkar sudah pasti tidak ikut dalam interpelasi, karena hanya nambah kerjaan dan buang-buang waktu," ujarnya saat ditemui di gedung DPRD DKI.
Ketimbang sibuk menggulirkan interpelasi, ia menilai seluruh anggota legislatif seharusnya bersatu membantu pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19.

Terlebih, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 lalu telah menyebabkan banyak korban berjatuhan.
Jumlahnya pun tak sedikit, hingga hari ini angka kematian karena Covid-19 mencapai 13.216 orang.
"Apa enggak ada cara lain? Apa kurang kerjaan? Apa semua kewajiban dewan sudah terlaksana?"
"Kalau interpelasi berapa lama selesainya? Apalagi rakyat lagi nunggu-nunggu bantuan kita," tuturnya.
Walau tak setuju dengan penggunaan hak interpelasi, Fraksi Golkar menolak penyelenggaraan Formula E.
Anggaran yang digunakan untuk menggelar Formula E pun disebutnya lebih baik digunakan untuk penanganan Covid-19.
"Formula E kami tidak setuju, prinsipnya lebih baik fokus kembalikan uangnya."
"Tapi kalau mau pakai interpelasi gara-gara itu, Golkar juga enggak setuju."
"Mending batalkan Formula E, lalu kembalikan uangnya buat masyarakat," sambungnya.