Malam Ini Cipinang Melayu Kembali Terendam Banjir 1 Meter, Warga Mengungsi
Data sementara, permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang terdampak banjir yakni di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 07.
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, terendam banjir 1 meter pada Senin (1/11/2021) petang.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengatakan banjir disebabkan meningkatnya debit air di Kali Sunter hingga meluap ke permukiman warga sesaat hujan deras turun.
"Debit air Kali Sunter naik karena di wilayah hulunya, di Bogor hujan deras. Air mulai masuk ke rumah warga sekira pukul 16.00 WIB," kata Irwan di Makasar, Jakarta Timur, Senin (1/11/2021).
Hingga pukul 18.50 WIB, ketinggian debit air di permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu mencapai sekitar 1 sentimeter dan sudah memaksa sejumlah warga mengungsi.
Baca juga: Gubernur Anies Klaim Skenario yang Dibuatnya Berhasil Atasi Banjir Jakarta
Baca juga: Bahas Banjir di Jakarta, Wagub DKI: Tak Hanya di Jakarta, Negara Maju di Eropa Juga Banjir
Data sementara, permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang terdampak banjir yakni di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 07.
"Warga yang mengungsi ini yang rumahnya berada dekat bantaran Kali Sunter. Untuk sementara ada 300 KK yang terdampak dengan jumlah pengungsi sekitar 50 orang," ujarnya.

Irwan menuturkan posko pengungsian sementara sudah dibuka di kolong Tol Becakayu depan kantor Sekretariat RW 04 dan kampus Akademi Pariwisata Indonesia (Akpindo).
Baca juga: Baru Direnovasi Anies jadi Rumah Panggung & Dibersihkan, Permukiman Kebon Pala Terendam Banjir Lagi
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan
Namun, bila ketinggian air bertambah dan jumlah pengungsi semakin banyak maka warga akan dialihkan ke Kampus Borobudur yang berjarak sekitar 200 meter dari permukiman RW 04.
"Tadi sekira pukul 15.00 WIB itu tinggi muka air di Sunter Hulu mencapai siaga 1. Tapi sekira pukul 16.00 WIB turun menjadi siaga 2, makanya air semakin lama semakin tinggi," tuturnya.