Perjuangan Yudo Margono Masuk TNI: Anak Petani yang Dulu Tidur di Masjid, Kini Jadi Calon Panglima

Siapa sangka Laksamana TNI Yudo Margono yang kini menjabat sebagai KSAL harus merasakan perjuangan berat ketika hendak masuk angkatan?

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021) petang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Siapa sangka Laksamana TNI Yudo Margono yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) harus merasakan perjuangan berat ketika hendak masuk angkatan.

Puluhan tahun silam, Yudo muda ternyata mesti melalui jalan berliku untuk bisa meraih mimpinya masuk TNI.

Perjuangan hidupnya itu disampaikan Yudo saat memberikan pesan kepada para pemuda yang juga bermimpi menjadi anggota TNI dalam Serbuan Vaksinasi TNI AL di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021) petang.

Dalam kesempatan itu, Yudo sempat meninjau vaksinasi Covid-19 yang menyasar anak-anak SMAN 1 Pusakanagara Subang.

Salah satu siswa meminta Yudo untuk foto bersama. Siswa bernama Dede Sandi (17) itu kemudian mengungkapkan keinginannya menjadi anggota TNI.

Baca juga: Ditanya Lagi Soal Bursa Panglima TNI, KSAL Yudo Margono: Mbok Sabar

"Karena TNI itu gagah, berani, terus juga bela negara kan. Ini cita-cita saya dari kecil juga, semoga saya bisa," kata Dede.

Menanggapi keinginan para pemuda untuk masuk TNI, jenderal bintang empat itu pun memberikan pesan-pesannya.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau Serbuan Vaksinasi di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021).
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau Serbuan Vaksinasi di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Yang terpenting ialah menyiapkan fisik, mental, dan menjauhi lingkungan yang tidak baik.

"Kemudian dari akademis juga demikian, mental ideologi, psikotest, dan tentunya bisa belajar dari buku-buku."

"Tapi yang penting fisik dulu, karena fisik ini agak susah untuk dipertahankan," pesan Yudo.

Yudo menjelaskan, TNI setiap tahunnya membuka pendaftaran untuk anak muda mana pun dari Sabang sampai Merauke.

Pria kelahiran 26 November 1965 itu kemudian menegaskan bahwa pendaftaran masuk TNI sama sekali tidak dipungut biaya.

Baca juga: Kalimat Motivasi Prajurit TNI Disabilitas ke Istri Tentara yang Diamputasi: Ikhlas Obat Paling Utama

Hanya saja, Yudo tak memungkiri bahwa nantinya calon pendaftar bisa mengeluarkan biaya tertentu untuk kepentingan pribadi.

Misalnya untuk transportasi, makan, atau penginapan selama proses pendaftaran.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved