Nama Wilayah di Bekasi Ini Desa Pantai Bahagia, Tapi Warganya Menderita Kerap Dilanda Banjir Rob
Nama Desa Pantai Bahagia di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terdengar unik nan indah.
TRIBUNJAKARTA, BEKASI - Nama Desa Pantai Bahagia di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terdengar unik nan indah.
Namun, justru penderitaan kerap melanda warga di desa tersebut akibat kerap menjadi langganan banjir rob dan tanah di wilayah tersebut hampir tenggelam air laut.
Banjir rob terkini terjadi sejak Jumat (5/11/2021) lalu sampai Selasa (9/11/2021).
Tercatat ada ribuan warga dari lima kampung di desa ini yang hingga Selasa sore, rumahnya masih kebanjiran. Yakni Kampung Muara Mati, Muara Pecah, Kampung Beting, Muara Bendera dan Kampung Gobah.
Sering banjir rob terjadi membuat jalan-jalan di desa ini tidak ada yang dibeton, apalagi diaspal. Sebab, abrasi air laut terjadi setiap sebulan.
Baca juga: Pelabuhan Muara Baru Diterjang Banjir Rob, Efek Gerhana Bulan Total
Sekretaris Desa Pantaibahagia Ahmad Qurtubi menjelaskan para warga telah sering menghadapi bencana banjir rob sebagai sebuah fenomena alam yang nyaris terjadi di setiap bulannya.
"Memang kan kalau banjir rob ini siklus bulanan ya. Air pasang dari laut langsung merambah ke permukiman warga. Apalagi kalau lagi bulan purnama banjirnya tinggi," kata Qurtubi saat dikonfirmasi, Rabu (9/11/2021).
Baca juga: Banjir Jakarta Capai 2 Meter, Wagub Ariza Tutup Mata: Cuma Genangan di Beberapa Titik
Qurtubi menjelaskan pada musim kemarau, air laut biasanya naik ke permukiman warga pada malam hari, sehingga banyak warga mengalami sakit lantaran istirahatnya terganggu.
"Pas Juni kan musin kemarau, airnya itu biasanya baru naik malam hari. Makanya banyak warga saya yang kecapean karena enggak bisa istirahat pas banjir datang. Surutnya baru siang hari," tuturnya.
Sedangkan ketika musim hujan, air baru akan merambah ke permukiman warga pada pagi hingga siang hari. Kemudian pada sore hari, air mulai surut.
"Begitu terus siklusnya, pagi air naik, sore air turun. Besoknya lagi begitu lagi. Jadi memang faktor utamanya itu pasang surut air laut," kata Qurtubi.
Baca juga: Fenomena Hujan Guyur Satu Mobil di Cikarang, Saksi Pastikan Langit di Lokasi Kejadian Cerah

Meski sore hari banjir telah surut, warga masih harus bekerja keras untuk bisa melakukan aktivitas normal.
Meskipun akses jalan menjadi becek dan bahkan sulit dilewati kendaraan bermotor lantaran tak ada jalan yang dibetonisasi.
"Di Desa Pantaibahagia enggak ada jalan yang dibeton. Jadi susah mau naik motor juga, tanah semua jalannya," tuturnya.
Baca juga: Viral Hujan Cuma Guyur Satu Mobil, Fenomena Unik Juga Pernah Terjadi di Jateng: Hujannya RT RT-an
Meski banjir rob nyaris di setiao bulannya dialami warga Desa Pantaibahagia, namun hanya sedikit saja bantuan dari pemerintah untuk setidaknya meringankan beban warga yang harus hidup berdampingan dengan becana akibat fenomena alam.
"Ada tanggul, tapi kebanyakan memang dari swadaya warga. Beberapa titik di dusun 1, 2 dan 3 dikasih geobag dari BBWS, cuma enggak banyak," kata Qurtubi. (abs)