Ditawari Kapolri jadi Polisi, Atlet Pemecah Rekor PON Dijanjikan Boleh Berlatih dan Tanam Tomat Lagi

Ditawari Kapolri menjadi anggota polisi, atlet pemecah rekor PON XX Papua dijanjikan tetap boleh berlatih dan tanam tomat.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube Divisi Humas Polri
Teuku Tegar Abadi, atlet pemecah rekor PON dari cabang Lompat Galah saat membantu ayah menjadi petani. 

Sedangkan pertanyaan kedua yang diajukan Tegar mengenai isu bahwa untuk menjadi seorang polisi diharuskan mengeluarkan uang.

Sadar pertanyaannya sensitif, Tegar mohon maaf terlebih dahulu kepada Kapolri sebelum menanyakan hal itu.

"Ini nanti maaf ya pak, ada kaya biaya tambahan gitu ga pak? soalnya kok kan biasanya masuk polisi itu bayar atau gimana gitu nanti?," tanya Tegar kepada Kapolri.

Mendengar pertanyaan itu, Kapolri langsung bereaksi.

Baca juga: Kalimat Motivasi Prajurit TNI Disabilitas ke Istri Tentara yang Diamputasi: Ikhlas Obat Paling Utama

Dia menegaskan bahwa hal itu sama sekali tak benar.

"Waduh itu, itu yang ngomong itu bohong.

Jadi saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar, semua gratis," kata Kapolri.

Kapolri mengimbau bila Tegar menemukan ada yang memintai uang kepadanya saat proses seleksi penerimaan polisi maka segera melapor ke Propam Polri.

"Nanti kalau ada info yang seperti itu bisa dilaporkan ke Propam nanti kita proses, itu oknum.

Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis yang penting punya kemampuan, punya prestasi," tegas Kapolri.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved