Impor Sampah 70 Ton di Kali Prancis Kabupaten Tangerang Rutin Terjadi Setelah Banjir Rob
DLHK Kabupaten Tangerang mengakui kalau bencana impor sampah di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi merupakan kejadian rutin.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, KOSAMBI - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang mengakui kalau bencana impor sampah di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi merupakan kejadian rutin.
Diketahui, tumpukan sampah seberat 70 ton menggenang di Kali Prancis sejak Jumat (12/11/2021) akibat banjir rob yang sempat terjadi di daerah tersebut
Dari pantauan di lokasi, banyak sampah rumah tangga yang tertumpuk di Kali Prancis.
Mulai dari sterefoam, kayu, sampah bantal, kasur, plastik, bahkan bangkai kapal bermesin pun ikut hanyut di Kali Prancis.
Bau tidak sedap pun sangat tercium walau pun TribunJakarta.com sudah menggunakan masker berlapis.
Baca juga: Sampah di Kali Prancis Diimpor dari Bogor dan Tangsel, Beratnya Capai 70 Ton
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengatakan kalau hal ini bukan kali pertama terjadi.
"Ini kejadian seperti ini rutin terjadi tiap tahun," kata Taufik di lokasi Kali Prancis, Senin (15/11/2021).

Menurut Taufik, sampah pasti akan menumpuk di Kali Prancis apa bila masuk musim hujan.
Terutama bila ada banjir rob yang menggenangi wilayah Dadap seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Sesungguhnya sampah menumpuk karena memang disebabkan air laut pasang atau naik. Tapi apabila air laut tidak naik tidak pasang, teman-teman kami petugas yang ada di sini setiap saat mengantisipasi sampah yang menumpuk," papar Taufik.
Baca juga: Lautan Sampah 1 KM di Kali Prancis, Pemkab Tangerang Janji Bantu Bersihkan
Ahmad Taufik memperkirakan kalau tumpukan sampah tersebut mencapai 70 ton.
Sejak akhir pekan kemarin, pihaknya sudah mengeruk sampah yang awalnya sampai 1 kilometer panjangnya.
"Hari ni kita tunggu alat berat amfibi untuk mengangkut sampah sampai besok. Sampah kurang lebih 70 ton," jelas Taufik di lokasi penumpukan sampah, Senin (1511/2021).

Nantinya sampah-sampah tersebut akan diangkut dan dibawa ke TPA Jatiwaringin.