Impor Sampah 70 Ton di Kali Prancis Kabupaten Tangerang Rutin Terjadi Setelah Banjir Rob
DLHK Kabupaten Tangerang mengakui kalau bencana impor sampah di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi merupakan kejadian rutin.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
DLHK pun menerjunkan 30 petugas dan 10 truk untuk mengangkat berbagai jenis sampah yang menutupi Kali Prancis.
Pasalnya, sampah menumpuk apabila air laut pasang, namun jika air laut landai sampah juga berkurang dan begitu seterusnya.
Baca juga: Tumpukan Sampah Sepanjang 1 Kilometer di Kali Prancis, Ada Bangkai Perahu Nyangkut
"Untuk mengantisipasi sampah yang datang dari hulu, ada petugas yang monitor dan angkut sampah saat masih sedikit, apabila air pasang pun sudah langsung petugas infokan supaya cepat diangkut sampahnya," kata Taufik.
Menurutnya, sampah rumah tangga tersebut merupakan impor dari daerah Bogor, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.
"Sesuai aliran sungai hulu hilir. Hulunya Bogor, lewat Tangsel, lewat Kota Tangerang, baru hilirnya Kabupaten Tangerang. Otomatis keadaan apapun juga namanya hilir menampung," papar Taufik.

Warga mulai keluhkan dampak dari tumpukan sampah yang berada di Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Tak main-main, sampah yang sudah menumpuk tersebut panjangnya sampai satu kilometer.
Saking banyaknya, air di sungai tersebut tertutup sampah layaknya tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di tengah pemukiman warga.
Terpantau di lokasi, sampah benar-benar menumpuk tidak bergerak.
Aroma tidak sedap pun sangat terasa walau pun TribunJakarta.com dan warga sekitar sudah menggunakan masker berlapis.
Baca juga: Pascabanjir di Cipinang Melayu, Petugas UPK Badan Air Bersihkan Tumpukan Sampah di Kali Sunter
Agung seorang warga yang biasa melintasi daerah tersebut mulai terganggu oleh tumpukan sampah tersebut.
Mulai dari pemandangan yang sangat kumuh, ditambah bau yang sangat tidak sedap ketika melintas di Kali Prancis.
"Aromanya kayak bangkai binatang, busuk dan kecium dari jarak jauh juga. Udah semingguan kayak gini terus," celetuk Agung kepada TribunJakarta.com, Senin (15/11/2021).
Debu yang diakibatkan ramainya truk melintas memperburuk suasana Dadap yang sebelumnya memang terkenal dengan suasana kumuhnya
"Udah mah sebelumnya parah karena debu truk, sekarang tambah sampah di kali (Kali Prancis) makin parah daerah sini jadi kayak gak keurus," ujar Agung.