Polemik Pembangunan Sumur Resapan, Wagub DKI Tinjau Kembali Titiknya
Pemprov DKI Jakarta akan memperhatikan kembali titik lokasi sumur resapan agar lebih efektif mengatasi banjir.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta akan memperhatikan kembali titik lokasi sumur resapan agar lebih efektif mengatasi banjir.
Hal ini diungkap oleh Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (15/11/2021).
"Sumur resapan tentu setiap tahun tidak hanya sumur resapan semua program pemerintah itu terus dievaluasi. Termasuk sumur resapan, kita akan perhatikan kembali titiknya, letaknya, supaya lebih efektif. Namun demikian sejauh ini hadirnya sumur resapan memang cukup membantu percepatan, genangan air yang ada untuk segera surut," katanya di lokasi.
Ia memaparkan, bila sumur resapan merupakan satu diantara sejumlah upaya dalam mengantisipasi banjir di musim hujan.
"Lokasinya banyak sekali di Jakarta yang sudah disiapkan titik-titik sumur resapan dan juga ada potensi genangan dan juga banjir rob di utara yang memang daerahnya sangat rendah."
"Sehingga air laut masuk ke daratan dan untuk itu sudah disiapkan program pembuatan tanggul yang terus dilakukan antara Pemerintah Pusat, Pemprov," jelasnya.
PSI Ragukan Efektivitas Sumur Resapan
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian ragukan efektivitas pembangunan sumur resapan di Ibu Kota.
Pembangunan sumur resapan sebagai satu diantara solusi pengendalian banjir terus menimbulkan polemik. Tak hanya di tengah masyarakat, polemik ini juga hadir di antara dewan Kebon Sirih.
Justin misalnya. Ia meragukan efektivitas pembangunan sumur resapan sebagai solusi banjir di DKI Jakarta.
“Jangan sampai Pak Gubernur hanya cari pelarian infrastruktur penanganan banjir dengan cepat-cepat membangun sumur resapan sedangkan yang penting seperti normalisasi sungai, pembangunan waduk, saluran PHB, saluran drainase, dan tanggul progresnya lamban," katanya Senin (15/11/2021).
Ia menilai banjir tak akan teratasi bila mengandalkan kuantitas sumur resapan, sementara proyek-proyek penting penanggulangan banjir mandek dikerjakan.
Secara sistemik, lanjut Justin, sumur resapan disebutnya sangat tidak efektif lantaran hanya mengatasi genangan air saja.
“Ini dikarenakan tanah di kebanyakan titik di Jakarta kondisinya sudah jenuh, sehingga air tidak akan meresap, sehingga hanya akan efektif mengatasi genangan air saja, tapi bukan banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai,” ungkapnya.