Kritisi Wacana Pembentukan Cyber Army, PDIP Sebut MUI DKI Tidak Bijak

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, kritisi rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta terkait cyber army.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Ima Mahdiah saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Ima Mahdiah, kritisi rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta terkait cyber army.

Ia menyebut rencana ini tidak bijak lantaran tak sesuai dengan fungsi dari MUI itu sendiri.

Pasalnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta akan membentuk tim siber atau cyber army untuk melawan buzzer yang kerap menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Di mana, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk MUI DKI dan angka ini jauh lebih besar dibandingkan organisasi Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama (NU) yang mendapat Rp5 miliar dan Muhammadiyah Rp4 miliar.

"Tapi dalam hal ini, menurut saya gak bijak ketika MUI yang seharusnya menjadi wadah ini ikut-ikutan menjadi praktik praktisnya Pak Gubernur."

"Apalagi disitu disampaikan bahwa ini untuk menyiarkan prestasi-prestasi Gubernur, karena kita setiap dinas pasti ada anggaran untuk mempromosikan untuk memberikan apa yang menjadi prestasi-prestasi Pemprov DKI," kata Ima Mahdiah, Selasa (23/11/2021).

Menurutnya, MUI tak perlu melakukan hal seperti pembelaan terhadap gubernur lantaran  dinilai Ima menjadi double job atau merangkap tugas lainnya.

Politikus PDIP itu meminta MUI untuk bijak dan lebih fokus pada tugas dan fungsinya sebagai wadah musyawarah bersama.

Baca juga: MUI DKI Bentuk Cyber Army Buat Bela Anies, Wagub Ariza: Setiap Ada Kritik Pak Gubernur Selalu Bijak

"Menurut saya lebih kepada MUI lebih melakukan pembinaan mental pada warga-warga Jakarta khusunya yang kemarin terpolarisasi. Ini justru seharusnya didekatkan bukannya MUI ikut-ikutan jadi lebih terpolarisasi lagi warga DKI Jakarta," jelasnya.

MUI Bentuk Cyber Army

MUI DKI Jakarta akan membentuk tim siber atau cyber army untuk melawan buzzer yang kerap menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar berharap, tim ini mampu melawan buzzer yang acap kali menyudutkan Anies dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks.

Padahal di sisi lain, Munahar menilai Gubernur Anies sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta.

Jika ada buzzer yang menyerang sosok Anies, nantinya tim khusus ini akan mengangkat keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," ucapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: Cyber Army Buatan MUI Bela Anies Melenceng dari Tugas Pokok, PWNU: Kesannya Menjilat Pemerintah

Tak hanya untuk membela Anies, tim siber ini nantinya juga akan dikerahkan bila ada buzzer yang menyerang para ulama.

"MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," ujarnya.

Kata Ariza

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau Ariza menyebut, perbedaan mencolok pemberian dana hibah ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 lalu.

"Terkait dana hibah semua dana hibahnya ini disesuaikan dengan kemampuan daripada Pemprov DKI," ujarnya.

Untuk itu, Pemprov DKI melakukan penyesuain anggaran sesuai skala prioritas dan MUI mendapat porsi lebih banyak karena menjadi induk bagi sejumlah ormas Islam lainnya.

"APBD kita terkoreksi, terkontraksi cukup tinggi dan MUI memang lebih tinggi dana hibahnya daripada NU dan Muhammadiyah," kata Ariza.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved