Simak Aturan Baru Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Cegah Varian Omicron

Bandara Soekarno-Hatta mulai menerapkan sejumlah aturan untuk pencegahan masuknya Covid-19 Varian Omicron ke Indonesia. Simak aturan barunya.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Penumpang di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). Bandara Soekarno-Hatta mulai menerapkan sejumlah aturan untuk pencegahan masuknya Covid-19 Varian Omicron ke Indonesia. 

Hong Kong memiliki satu kasus pada pelancong dari Afrika Selatan, dan Israel satu kasus pada pelancong yang kembali dari Malawi.

Varian tersebut relatif mudah dibedakan dalam tes PCR dari varian Delta, varian Covid-19 yang dominan dan paling menular sejauh ini.

Tidak seperti varian Delta, varian Omicron memiliki mutasi yang dikenal sebagai S-gen drop-out.

Adapun tidak ada gejala yang tidak biasa yang dilaporkan setelah infeksi dengan varian B.1.1.529 dan, seperti varian lainnya, beberapa individu tidak menunjukkan gejala, kata NICD Afrika Selatan.

Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam. (Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow)

Penularan 400 Persen Lebih Cepat dari Varian Delta

Kemunculan varian baru di Afrika Selatan kini mulai jadi perbincangan.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberikan nama varian baru virus Corona B.1.1.529 yang berasal dari Afrika Selatan Omicron.

Varian ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, Omicron langsung ditetapkan sebagai varian of concern.

Pada varian mutasi sebelumnya, perlu beberapa tahapan sampai bisa menjadi varian of concern.

Hal ini diungkapkan oleh Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.

Namun sejauh ini untuk gejala klinis secara spesifik masih harus ditunggu.

Namun catatan penting dari varian ini adalah potensi penularannya lima kali lebih cepat dibandingkan varian asli dari Wuhan.

Menurut Dicky, bahkan varian tersebut lebih cepat dari varian Delta.

"Potensinya baru analisa awal, berpotensi 500 persen lebih cepat dibandingkan Wuhan virus liar. Artinya 400 persen dibandingkan Delta. Ini baru pola awal saat ini ya. Mudah mudahan tidak seperti itu," ungkapnya saat ditanyai Tribunnews, Sabtu (27/11/2021).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved