Jakarta Dikepung Banjir
Banjir Rob Menerjang Pesisir Utara Jakarta, Wagub DKI Ungkap Penyebab Air Meluap: Ada Tanggul Jebol
Banjir rob cukup parah terjadi hari ini di kawasan pesisir utara Jakarta. Ketinggian genangan akibat rob sempat mencapai 1 meter.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Banjir rob cukup parah terjadi hari ini di kawasan pesisir utara Jakarta.
Ketinggian genangan akibat banjir rob sempat mencapai 1 meter di wilayah RW 08, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Bahkan, pantai Ancol juga sempat terkena imbas pasang air pasang laut ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, banjir parah yang terjadi hari ini disebabkan adanya tanggul yang jebol.
"Memang di situ ada tanggul yang jebol. Nanti kami akan evaluasi," ucapnya, Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Rumah Dikepung Air Pasang, Petugas Harus Gendong Kakek Hasan Keluar dari Terjangan Banjir Rob
Untuk meminimalisir banjir rob, Ariza menyebut, Pemprov DKI kini akan melanjutkan pembangunan tanggul pantai atau giant sea wall National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir ibu kota.
"Tanggulnya kan terus dibangun oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi," ujarnya di Balai Kota.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 11 RT di wilayah RW 08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, terendam banjir rob akibat air pasang laut, Selasa (7/12/2021).
Setelah terjadi sejak 2 Desember lalu, dampak dari banjir rob paling parah terjadi pada hari ini.
Lurah Ancol Rusmin mengatakan, dari 11 RT permukiman warga di RW 08 Ancol, bahkan ada yang terendam banjir rob dengan ketinggian hingga 1 meter.
Baca juga: Sejak 2 Desember 2021, Dampak Banjir Rob Terparah Terjadi Hari Ini: Ketinggian Air Capai 1 Meter
"Terparah ada di RT 2 RW 8 karena memang lokasinya rendah," kata Rusmin.
Rusmin mengungkapkan bahwa banjir rob hari ini lebih parah dari beberapa hari yang lalu.
Sebelum hari ini, pada Sabtu (4/12/2021) lalu memang permukiman warga juga sempat terendam banjir.
Akan tetapi, kondisinya hari ini jauh berbeda. Bahkan, Jalan Lodan Raya pun sampai harus ditutup sementara karena lumpuh akibat banjir rob.
"Paling tinggi kemungkinan sekitar 1 meter, paling rendah 60 sentimeter. Karena ini luar biasa, hampir lebih besar dari kejadian rob pada 4 Desember 2021 kemarin," jelas Rusmin.
Meski begitu, Lurah memastikan hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi.
Namun, pihak kelurahan tetap menyediakan empat titik lokasi pengungsian apabila memang ada warga yang berubah pikiran.
Adapun keempat titik lokasi pengungsian meliputi Masjid Al Idhar RT 01 RW 08, Yayasan Masjid Nurul Jannah RT 02 RW 08, Sekretariat RW 08, dan Masjid Al Bahrani di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Baca juga: Banjir Rob Bak Lautan di Sunda Kelapa, Jalan Lodan Raya Lumpuh: Pengendara Cari Jalur Alternatif
Pantauan TribunJakarta.com Selasa siang, banjir rob menutup Jalan Lodan Raya sepanjang sekitar 200 meter ke arah gerbang depan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Ketinggian banjir pada siang ini sekitar pukul 13.00 WIB sudah cukup parah, yakni mencapai sekitar 60-70 sentimeter.
Jalan raya pun tampak bak lautan seiring derasnya arus air pasang yang belum berhenti mengalir hingga siang ini.
Kondisi Jalan Lodan Raya yang sudah tertutup banjir rob lantas tak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Alhasil, warga dan petugas sampai menutup sementara ruas Jalan Lodan Raya.
Di sisi lain, truk trailer yang mencoba melintas harus berhenti di tengah jalan karena warga masih banyak yang berjalan di tengah banjir rob.
Dengan kondisi tersebut, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara harus menerapkan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Lodan Raya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/pasang-tali-di-jala-lodan-raya.jpg)