Antisipasi Virus Corona di Bekasi
Dinkes Kabupaten Bekasi Ungkap 4 Warga DKI Terpapar Varian Omicron Lewat Uji Laboratorium Farmalab
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menyebut, sebanyak empat orang warga DKI Jakarta terpapar Varian Omicron melalui uji laboratorium Farmalab, Cikarang.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menyebut, sebanyak empat orang warga DKI Jakarta terpapar Varian Omicron melalui uji laboratorium Farmalab, Cikarang.
"Jadi 4 orang warga yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi tetapi warga DKI Jakarta," kata Kadinkes Kabupaten Bekasi Sri Enny dalam keterangan persnya, Senin (7/12/2021).
Enny menyebutkan, empat orang warga yang terpapar varian Omicron diketahui baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri.
Mereka dinyatakan positif Covid -19 varian Omicron setelah melakukan pemeriksaan sample di laboratorium Farmalab.
Pemkab Bekasi, lanjut dia, tetap harus waspada terhadap varian jenis baru dari Covid-19 itu.
Virus tersebut diketahui pertama kali menyebar di negara Afrika Selatan.
Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Waspadai Sebaran Varian Omicron saat Nataru
"Pemkab harus waspada terhadap warga yang baru datang dari luar negeri. Apalagi warga Jabar dimana pergerakannya dari luar negeri cukup banyak," ungkapnya.
Dia juga meminta para pengurus lingkungan mulai dari camat agar memantau warganya, terutama mereka yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.
Baca juga: Warga Bekasi Pulang dari Turki Positif Covid-19, Dinkes Pastikan Bukan Varian Omicron
"Vaksin Covid-19 masih harus tetap dilakukan," tandasnya.
Klarifikasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Soal Varian Omicron
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengakui telah terjadi kekeliruan informasi.
Dia menegaskan sejauh ini tidak ada kasus Omicron yang ditemukan.
Enny mengatakan, berita mengenai empat orang warga DKI Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron tidak benar.
Berita tersebut sebelumnya dimuat di situs resmi pemerintahan Kabupaten Bekasi Bekasikab.go.id pada Senin, (7/12/2021) kemarin.
Dari berita situs resmi pemerintahan Kabupaten Bekasi itu, sejumlah media mengutip pernyataan Kadinkes sehingga ramai menjadi perbincangan publik.
Namun, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi selanjutnya menarik berita di situs resminya lantaran terjadi kekeliruan informasi.
"Tidak ada yang mengatakan itu Omicron,” kata Enny dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2021).
Dia menjelaskan, berita di situs Bekasikab.go.id diposting bagian newsroom yang dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi.
Saat itu, wartawan dari newsroom Diskominfosantik salah mengartikan informasi yang tengah dia sampaikan saat melakukan rapat bersama camat di Kantor Bupati Bekasi.
“Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi. Bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi bukan juga yang positif Omicron," ucapnya.
"Itu warga Jakarta dan kejadiannya sudah lama tanggal 23 November sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh menegaskan, tidak ada kasus temuan Omicron hingga saat ini di Kabupaten Bekasi.
"Zero case (nol kasus) tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," kata Masrikoh.
Dia menegaskan, 42 kasus aktif per hari ini di wilayah Kabupaten Bekasi seluruhnya merupakan Covid-19 dan tidak ada kasus varian baru yang dimaksud.
Menurut dia, terjadi kesalahan Informasi mengenai kegiatan uji laboratorium sampel warga yang kebetulan dilakukan di wilayah Kabupaten Bekasi.
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru, infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," ujarnya.
Kekeliruan informasi ini bermula dari kabar 20 orang warga negara asing (WNA) bersama tujuh warga negara Indonesia tiba di Bandara Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.
Dari situ, 19 orang diantaranya wajib melakukan tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan wisma atlet. Tidak ada warga Bekasi jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," kata Masrikoh.