Buzzer Serang Anies, Anak Buah Pasang Badan Sebut Program Sumur Resapan Warisan Jokowi-Ahok
Program sumur resapan yang dijalankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menjadi sorotan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Program sumur resapan yang dijalankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menjadi sorotan.
Di tengah serangan buzzer yang acap kali menghujat Anies, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati pasang badan.
Melalui cuitannya di twitter (@tatakujiyati), Tatak membela mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Ia pun menyebut ada keterlibatan sosok Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dalam program sumur resapan yang dijalankan Anies saat ini.
Pasalnya, program sumur resapan yang kini dijalankan di ibu kota merupakan warisan Jokowi-Ahok.
Baca juga: Mobil Ketua PSI Diduga Mondar-Mandir Sejak Pagi Sebelum Terperosok ke Sumur Resapan di Lebak Bulus
"Sumur resapan yg kini masif dibangun di Jakarta di jaman Anies, sebenarnya meneruskan program Pemprov DKI pada masa pak Jokowi," tulisnya dalam cuitan itu dikutip TribunJakarta.com, Jumat (10/12/2021).
Ia pun mengaku heran lantaran program tersebut baru dipermasalahkan di era Gubernur Anies Baswedan.
"Dulu tak dipermasalahkan, kenapa sekarang jadi soal?" ujarnya penuh tanya.
Salah satu yang menjadi sorotan warganet sekaligus bahan bully buzzer ke Anies ialah soal letak sumur resapan yang justru ditutup oleh aspal.
Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 411 Miliar, Program Sumur Resapan Andalan Anies Disebut Korbankan Keselamatan
Tatak memastikan, walau lubang sumur resapan tertutup aspal, tapi air masih bisa mengalir ke dalam sumur resapan tersebut.
Pasalnya, ada lubang-lubang kecil dan tali-tali air yang dibuat di sekitar sumur resapan tersebut.

"Katanya sumur resapan baru dibuat kok ditutup aspal. Faktanya, lubang-lubang SR tetap ada di jalan beraspal tempat masuk air," tuturnya.
Ia pun menyebut, sumur resapan itu ditutup aspal agar tidak membahayakan pengguna jalan, khususnya para pemotor.
"Jalan kembali diaspal memperbaiki yang rusak dan menghindari kecelakaan. Win win solution, SR tetap berfungsi, jalan juga tetap aman," ucapnya.