Kepanikan Olga Saat Gempa NTT Sedang Layani Pelanggan Salon: Rambut Sampai Putus

Kepanikan dirasakan Ema Olga Sabrina Endang Endong de Kolaq saat gempa menguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021).

POS KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Para pegawai sedang berhamburan keluar gedung kantor. Kepanikan dirasakan Ema Olga Sabrina Endang Endong de Kolaq saat gempa menguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kepanikan dirasakan Ema Olga Sabrina Endang Endong de Kolaq saat gempa menguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021).

Saat itu, pemilik Olga Salon Maumere sedang melayani pelanggan.

Olga panik hingga rambut pelanggan terputus.

"Goyang keras sekali. Ema ada di salon lagi pasang obat smooting. Begitu gempa obat jatuh terlempar kita panik semua dan orang punya rambut sampai putus," kata Ema Olga Sabrina Endang Endong de Kolaq dikutip dari Pos Kupang.

Baca juga: Mensos Risma Tak Ingin Ada Keterlambatan, Gerak Cepat Kirim Logistik Bantuan Bencana Gempa di NTT

Durasi gempa itu sekitar 15 menit.

"Napi di rutan lari semua, kita baku tabrak," kata Olga.

Baca juga: Gempa 7,5 Mag Guncang Flores Timur, Warga Ruteng Ketakutan: Berhamburan Keluar Gedung Sambil Teriak

Menurut Olga saat gempa itu dia sedang melayani pelanggan smoothing rambut.

Dan saat sedang memakaikan obat smooting, tiba-tiba terjadi gempa sehingga mereka panik dan berebutan lari keluar salon.

Para pegawai sedang berhamburan keluar gedung kantor.
Para pegawai sedang berhamburan keluar gedung kantor. (POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO)

Lalu mereka semua lari ke jalan besar dan menunggu gempa berhenti.

Menurut Olga, informasi yang diperolehnya, pihak basarnas, TNI AD, TL sudah fokus ke wilayah pesisir pantai Wuring untuk memantau dan mengawasi serta menenangkan masyarakat disana.

"Di Wuring banyak orang sudah lari. Saya dengar informasi ada yang lari naik sampai ke gunung, karena ada isu bahwa air laut mau naik," kata Olga.

Keadaan Perumnas Maumere

Bupati Sikka pantau pendirian kamp pengungsian  bagi warga pasca gempa.
Bupati Sikka pantau pendirian kamp pengungsian bagi warga pasca gempa. (POS KUPANG.COM/ARIS NINU)

Warga di Kompleks Perumnas Maumere, Kota Maumere, Kabupaten Sikka pasca empat kali melanda daerah ini memilih mencari tempat yang aman.

Bahkan warga memilih menginap di rumah keluarga yang jauh dari pantai dan tidak ada bangunan besar di samping rumah.

Baca juga: Gempa Capai 7,5 Mag Terjadi di NTT, BMKG Terbitkan Peringatan Dini Tsunami

Pantauan POS-KUPANG.COM di Perumnas Maumere, Selasa (14/12/2021) sore dan malam, warga mengunci pintu membawa kendaraan roda dua dan empat ke tempat yang tinggi.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved