Temuan Kasus Omicrom Makin Banyak Buat Pemprov DKI Belum Berencana Kembali Gelar CFD

Pemprov DKI Jakarta belum berencana melaksanakan kembali car free day di awal 2022 mendatang. Alasan terkait Varian Omicron.

TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Suasana CFD di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (28/6/2020).Pemprov DKI Jakarta belum berencana melaksanakan kembali Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day di awal 2022 mendatang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta belum berencana melaksanakan kembali Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day di awal 2022 mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, adanya temuan kasus varian baru virus corona B.1.1.539 atau Varian Omicron menjadi salah satu alasannya.

"Belum (ada HBKB), untuk HBKB kami tetap akan melihat perkembangan dari kasus positif Covid-19. Apalagi kita ketahui sekarang sudah ada varian baru Omicron yang masih dalam pantauan," ucapnya di Balai Kota, Selasa (18/12/2021).

Untuk itu anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, pelaksanaan HBKB akan sejalan dengan kebijakan penangan Covid-19.

"Kebijakan penerapan HBKB itu akan terintegrasi dengan penanganan kasus positif Covid-19 secara keseluruhan," ujarnya.

Baca juga: Penghuninya Terpapar Omicron, Pengelola Green Bay Pluit Semprot Disinfektan di Area Apartemen

Baca juga: Rencana Pemberlakuan Kebijakan Car Free Day di Jakarta, Wagub Ariza: Sedang Dipertimbangkan

Dikutip dari Kompas.com, Indonesia mencatatkan 47 kasus Omicron hingga Selasa (28/12/2021). Dari angka tersebut, 46 kasus merupakan kasus impor dan satu kasus transmisi lokal.

Terhitung sejak kasus pertama diumumkan 16 Desember 2021, tak butuh waktu 2 minggu hingga Omicron mencapai 47 kasus.

Berikut perjalanan kasus Varian Omicron di Indonesia dari kasus pertama hingga ke-47 kasus:

Ilustrasi virus corona varian Omicron asal Afrika Selatan dan disebut tidak bisa dilawan vaksin virus corona saat ini
Ilustrasi virus corona varian Omicron asal Afrika Selatan dan disebut tidak bisa dilawan vaksin virus corona saat ini (freepik)

16 Desember

Kasus pertama Omicron diumumkan pada 16 Desember 2021. Kasus ini bermula dari terdeteksinya 3 orang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).

"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjutnya.

Budi melaporkan, ketiga orang itu positif tanpa gejala.

18 Desember

Dua hari setelah kasus pertama atau 18 Desember 2021, pemerintah mengumumkan kasus kedua dan ketiga Omicron.

Dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri. Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melalui laman Kemenkes RI, Sabtu (18/12/2021).

21 Desember

Tiga kasus Omicron berubah menjadi lima kasus setelah terjadi penambahan dua kasus yang diumumkan Kemenkes pada 21 Desember 2021.

Dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London dan Inggris.

Menurut Nadia, mereka merupakan dua dari 11 orang yang dinyatakan probable atau kemungkinan terinfeksi Varian Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). Pemeriksaan tersebut dirilis pada Minggu (19/12/2021).

23 Desember

Kasus kembali bertambah pada 23 Desember 2021. Terdapat 3 kasus baru yang menyebabkan total kasus Omicron di Indonesia pada tanggal tersebut mencapai 8 kasus.

Tiga kasus tersebut berasal dari satu orang pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan dua orang PMI dari Kongo.

24 Desember

Selang satu hari setelahnya atau 24 Desember 2021, pemerintah kembali mengumumkan penambahan kasus Omicron.

Angkanya bertambah 11 kasus, sehingga total kasus Omicron pada tanggal tersebut mencapai 19 kasus.

Nadia menerangkan, ke-11 kasus tersebut merupakan imported case atau berasal dari pelaku perjalanan internasional yang baru tiba di Indonesia setelah kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Ke-11 pasien baru itu berusia 21-58 tahun.

26 Desember

Pada 26 Desember, penambahan kasus Omicron terbilang cukup banyak yakni 27 kasus. Dengan penambahan tersebut, total ada 46 kasus Omicron di Tanah Air per tanggal tersebut.

Sebanyak 27 kasus baru itu sebagian besar berasal dari pelaku perjalanan internasional dan satu tenaga kesehatan (nakes).

"Sebanyak 26 kasus merupakan imported case, di antaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan satu orang WNA asal Nigeria," kata Nadia melalui keterangan tertulis, Minggu.

"Sementara satu kasus positif merupakan tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet," tuturnya.

28 Desember

Terbaru, Kemenkes mengumumkan satu kasus transmisi lokal virus corona Varian Omicron di Indonesia pada Selasa (28/12/2021).

Dengan penambahan kasus itu, total ada 47 kasus Omicron di Tanah Air. Nadia mengatakan, pasien transmisi lokal itu merupakan laki-laki berusia 37 tahun.

Ia tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir ataupun melakukan kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

Pasien tersebut tinggal bersama istrinya di Medan dan mengunjungi Jakarta satu bulan sekali.

Dari catatan, pasangan suami istri tersebut tiba di Jakarta pada 6 Desember. Kemudian, pada 17 Desember keduanya sempat mengunjungi salah satu restoran di kawasan SCBD Jakarta.

Selanjutnya, saat hendak kembali ke Medan pada 19 Desember, keduanya melakukan tes antigen. Sang suami dinyatakan positif, sementara istrinya negatif.

"Lalu dilakukan PCR pada tanggal 20 Desember dan konfirmasi Omicron didapatkan dari laboratorium pada tanggal 26 Desember," ucap Nadia.

Saat ini pasien telah dievakuasi untuk melakukan isolasi di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved