Antisipasi Virus Corona di DKI
Kasus Aktif Covid-19 DKI Naik Setelah Libur Nataru, Wagub Ariza Ungkap Tingkat Keterisian RS
Ia pun memastikan, Pemprov DKI siaga menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Nataru.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, menyebut, tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI masih berada di kisaran 4 persen.
Ia pun memastikan, Pemprov DKI siaga menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru 2022.
"Fasilitas dan tenaga kesehatan standby, BOR juga turun terus di 4 persen," ucapnya di Balai Kota, Senin (3/1/2022).
Tak hanya itu, BOR ruang Intensive Care Unit (ICU) yang disediakan di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 juga masih ada di angka 6 persen.
"BOR ruang ICU juga saat ini masih di 5-6 persen," ujarnya.
Walau demikian, Ariza mengingatkan warganya untuk tetap waspada dan taat menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Terlebih, penyebaran varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron terus meluas.
Baca juga: Vaksnasi Covid-19 120% Jadi Modal Wagub Ariza Terapkan PTM 100% di Jakarta
"Tidak berarti kuta lupa, kita harus tetap waspada, hati-hati jangan euforia," kata Ariza.
Politisi senior Gerindra ini pun berharap, gelombang ketiga Covid-19 tidak melanda Jakarta.
Pasalnya, lonjakan kasus Covid-19 kerap terjadi usai masa libur panjang.
"Mudah-mudahan (gelombang ketiga Covid-19) ini akan kita lihat dalam waktu seminggu hingga dua minggu ke depan," tuturnya.
Baca juga: 2 Januari 2022 Jadi Puncak Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Tembus 84 Ribu
Sebelumnya, efek adanya libur Natal dan Tahun Baru 2022 mulai terasa, kasus aktif Covid-19 di ibu kota melonjak hingga dua kali lipat.
Data yang dihimpun TribunJakarta.com, kasus aktif Covid-19 per 2 Desember 2022 mencapai 544 kasus.
Angka ini melonjak lebih dari 2 kali dibandingkan periode sebelum Natal dan Tahun Baru.