Singkirkan Airin Rachmi, Golkar DKI Ngotot Pilih Ahmed Zaki Jadi Calon Gubernur DKI Pengganti Anies
Golkar DKI ngotot mengusung sosok Ahmed Zaki Iskandar untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2024 mendatang.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Tak hanya itu, penjajakan dengan partai lain juga sudah mulai dilakukan Golkar DKI.
"Kami akan berkolaborasi menggandeng partai yang kira-kira senyawa menghadirkan pasangan gubernur yang punya pengalaman," tuturnya.
Baca juga: Relawan ANIES Maknai Pernyataan Gerindra Soal Anies Tak Pantas Nyapres: Tidak Mau Berbagi Cinta
"Jangan sampai DKI yang sudah bagus dipimpin Pak Anies harus dipimpin yang tidak punya pengalaman. Nanti kemunduran lagi," sambungnya menjelaskan.
Gerindra Dorong Airin Gantikan Anies
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI, Mohamad Taufik, mengungkap empat sosok yang berpotensi didukung Gerindra untuk menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai informasi, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir Oktober 2022 ini.
Walau demikian, Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI baru akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.
Taufik menyebut, Anies masih punya kans besar untuk melanjutkan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kemudian, sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga punya potensi 'naik kelas' menjadi orang nomor satu di ibu kota.
"Kandidatnya ada Anies Rasyid Baswedan dan berikutnya ada Riza Patria," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2022).
Wakil Ketua DPRD DKI ini juga menyebut dua sosok muda yang bisa jadi suksesor Anies pada 2024 mendatang.
Sosok pertama ialah eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang disebutnya punya potensi besar.

Sebab, Airin dinilai Taufik berhasil memimpin salah satu kota yang menjadi penyangga DKI Jakarta itu.
"Airin Rachmi Diany kalau didorong ke Jakarta bisa menarik. Dia punya pengalaman manage kota (Tangsel), dan kota itu aman pas dia pimpin," ujarnya.
Kemudian, Taufik juga menyebut sosok Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai sosok alternatif lainnya.